Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 27, 2020

Santo Petrus Armengol

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3510 Diterbitkan: 31 Agustus 2014 Diperbaharui: 07 Maret 2017

  • Perayaan
    27 April
  •  
  • Lahir
    Tahun 1238
  •  
  • Kota asal
    Tarragona, Urgell - Spanyol
  •  
  • Wilayah karya
    Barcelona, Afrika Utara
  •  
  • Wafat
    Tahun 1304 di Tarragona, Urgell - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    28 Maret 1686 oleh Paus Innosensius XI
  •  
  • Kanonisasi
    8 April 1687 oleh Paus Innosensius XI

Petrus Armengol (Pedro Armengol) adalah seorang Santo dari Ordo Mercedarians (Latin: Ordo Beatae Mariae de Mercede Redemptionis Captivorum, Inggris : Order of Our Lady of Mercy and the Redemption of the Captives).
Ia lahir dari keluarga bangsawan Spanyol di abad ke-13, dan dibesarkan dalam tradisi katholik yang kuat. Namun saat remaja,  Petrus muda jatuh ke pergaulan yang salah, yang membuatnya menjadi seorang yang suka membangkang. Sikapnya ini akhirnya membuat ia lari dari rumah untuk hidup di jalanan.
Hidup yang keras di jalanan membuat Petrus banyak terlibat dalam tindakan kriminal. Remaja ini kemudian menjadi sangat terkenal kerena menjadi gembong perampok yang diburu oleh aparat keamanan. Sepak terjang Petrus dan geng banditnya semakin meresahkan, hingga pada tahun 1258  Raja James I (Jaume el Conqueridor) harus mengirim pasukan yang terdiri dari para ksatria untuk menangkapnya.  Salah seorang kapten dari pasukan ini adalah Arnaldo Armengol, ayah Petus sendiri. Ketika mereka bertemu, terjadilah pertarungan pedang yang sengit antara ayah dan anak. Namun Petrus akhirnya membuang pedangnya dan menyerahkan diri.
Karena kedudukan ayahnya, Petrus terhindar dari hukuman berat. Di hadapan pengadilan ia menyatakan penyesalan dan pertobatannya. Untuk menebus  semua kesalahannya ia berencana untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan masuk biara.  Petrus kemudian dibebaskan dari semua hukumannya dan ia kemudian masuk biara Ordo Mercedarian sebagai seorang Bruder.
Bruder Petrus, begitu ia kini dipanggil,  segera menunjukkan dirinya sebagai seorang biarawan yang  saleh dan berbudi luhur,  memiliki iman yang kuat  serta pikiran yang cerdas.  Juga karena dulu ia pernah berurusan dengan orang-orang muslim  Moor,  maka para atasannya dalam biara memilihnya memimpin misi membawa uang tebusan bagi orang  Kristen yang menjadi tawanan bangsa muslim Moor.  
Misi pertamanya sukses. Ia dan rekan-rekan biaranya berhasil membawa pulang para tawanan kristen dari penjara bangsa Moor.  Pada misi kedua di tahun 1266, orang-orang Moor meminta jumlah uang  tebusan yang lebih besar dari kesepakan mereka sebelumnya.  Karena itu Bruder Petrus merelakan dirinya untuk ditawan oleh kaum Moor, sebagai ganti bagi pembebasan beberapa orang Kristen yang sudah tidak berdaya karena berbagai siksaan dalam penjara dan berada dalam bahaya kemurtadan.
Rekan Bruder Petrus,  Bruder Guillermo, diminta pulang untuk mengambil lagi sejumlah uang tebusan bagi kebebasan Bruder Petrus.  Pada hari  yang ditentukan,  bruder Guilermo belum juga datang, sehingga Bruder Petrus pun digantung oleh para Moor. Guillermo baru tiba sehari setelah penggantungan berlangsung.  Secara ajaib,  Bruder Petrus ditemukan masih hidup  meskipun telah sehari dihukum gantung.  Bunda Maria sebagai Pelindung  dari Ordo mereka,  telah menyelamatkan hidup para pelayannya. Karena mujizat inilah, ia sering digambarkan sedang terikat di tiang gantungan dengan kedua kaki disanggah oleh para malaikat.
Bruder Petrus lalu dilepaskan dari tiang  gantungan dan  kembali  bersama Bruder Guillermo ke Spanyol, dimana ia disambut sebagai seorang martir hidup.  Penggantungan dialaminya telah membuat tulang lehernya bengkok permanen, tetapi tidak mencegahnya untuk hidup selama 40 tahun lagi.
Bruder Petrus Armengol kemudian menjalani hidupnya sebagai seorang pertapa di biara Santa Maria dels Prats, sampai saat ia tutup usia pada tahun 1304.

0 comments:

Post a Comment