Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, September 4, 2020

Santa Rosa dari Viterbo

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 7358 Diterbitkan: 16 Agustus 2013 Diperbaharui: 04 September 2015

  • Perayaan
    06 Maret
    04 September (di Kota Viterbo, Italia dan Ordo Fransiskan)
  •  
  • Lahir
    tahun 1235
  •  
  • Kota asal
    Viterbo, Italia
  •  
  • Wafat
    6 Maret 1252 | Sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
    Tahun 1457 oleh Pope Kallistus III


Rosa dilahirkan pada tahun 1235 di Viterbo, Italia. Ia adalah seorang kudus yang dikaruniai anugerah penglihatan dan penyembuhan serta dikenal sebagai pembuat mujizat. Rosa hidup pada masa Kaisar Frederick yang dengan kekuasaannya menjarah Gereja dan merebut banyak tanah milik Gereja. Rosa merasa mendapat misi dari Tuhan untuk mengingatkan penduduk kotanya serta penduduk kota-kota sekitarnya untuk tetap setia kepada Gereja dan Tahta Suci.

Pada usia tiga tahun Rosa telah membuat mukjizat dengan menyembuhkan seorang yang sudah sekarat dan hampir mati. Pada usia delapan tahun Santa Perawan Maria menampakkan diri kepadanya saat ia sedang sakit, dan memintanya untuk mengenakan jubah St. Fansiskus. Bunda Maria juga mengatakan kepada Rosa untuk memberikan teladan yang baik kepada sesama dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. Perlahan-lahan kesehatan Roda pulih kembali. Ia mulai merenungkan dan semakin merenungkan betapa Yesus telah menderita bagi kita dan betapa para pendosa telah menyakiti-Nya. Ia berdoa serta melakukan silih untuk menyatakan kepada Yesus betapa ia mengasihi-Nya.

Kemudian, gadis kecil yang pemberani ini mulai berkhotbah di jalan-jalan kota. Ia mengatakan kepada orang banyak untuk bangkit melawan kaisar yang telah menjarah gereja. Banyak orang mendengarkan khotbahnya sehingga ayah Rosa menjadi ketakutan. Ia mengancam Rosa bahwa ia akan mencambukinya jika Rosa tidak berhenti berkhotbah. Rosa, yang saat itu berusia tigabelas tahun, menjawab dengan lembut, “Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia. Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau tidak taat kepada-Nya.”

Dua tahun lamanya Rosa kecil berkhotbah dengan berhasil sehingga para pendukung Raja menghendaki agar anak kecil itu dibunuh saja. Pada akhirnya, penguasa mengusir Rosa beserta orangtuanya ke luar kota. Tetapi Rosa mendapat penglihatan dan ia mengatakan bahwa kaisar akan segera mangkat, dan memang terjadi demikian.

Setelah kembali ke Viterbo, sesuai pesan Bunda Maria padanya Rosa kemudian ingin masuk biara Fransiskan. Tapi karena usianya yang masih amat muda ia tidak diijinkan untuk menjadi biarawati. Jadi ia pulang ke rumahnya. Di sana ia wafat pada tahun 1252 ketika usianya baru tujuh belas tahun. Dikemudian hari Paus Alexander IV  memerintahkan agar jasadnya disemayamkan di sebuah biara di Viterbo yang dulu pernah menolak dirinya untuk menjadi biarawati.  Jenasah St. Rosa dari Viterbo hingga kini masih utuh.

0 comments:

Post a Comment