Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, November 8, 2020

Lamunan Pesta

Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

Senin, 9 November 2020

Yohanes 2:13-22

13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, sekalipun bergerak di bidang kerohanian, agama juga membutuhkan sarana dan prasarana duniawi. Makin banyak umatnya akan makin banyak pula urusannya sehingga makin besarlah beaya yang harus dikeluarkan.
  • Tampaknya, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan duniawi agama juga bisa memiliki usaha-usaha pengumpulan dana bahkan dengan membuka usaha komersial. Bahkan di dalam hari-hari peribadatan, apalagi dalam hari-hari besar, ada pula usaha-usaha baik dari pengurus agama maupun perorangan melayani kebutuhan umat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun untuk meringankan umat dalam memenuhi kebutuhan keagamaan, kalau dalam mengelola agama terfokus pada urusan finansial, agama dapat jatuh pada komersialisasi religius dan abai misi pokok untuk menumbuhkembangkan olah batin. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, walau membutuhkan pembeayaan untuk pemenuhan sarana dan prasarana, lingkungan hidup keagamaan harus siaga akan terjadinya kekurangan daripada mengutamakan kelebihan dalam menumpuk harta benda.

Ah, pada jaman kini agama melarat bisa kehilangan umat.

0 comments:

Post a Comment