Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 18, 2020

Santo Oddo

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Maret 2016 Diperbaharui: 16 November 2019 Hits: 4140

  • Perayaan
    18 November
  •  
  • Lahir
    Sekitar tahun 879
  •  
  • Kota asal
    Le Mans, Perancis
  •  
  • Wilayah karya
    Perancis, Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 18 November 942 di Tours, Perancis - Sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santo Oddo lahir dalam keluarga bangsawan di sebuah desa kecil dekat Le Mans Perancis. Ayahnya bernama Obbo, seorang tuan tanah dan juga seorang perwira dalam dinas militer Perancis. Monsieur Obbo juga adalah seorang Katolik yang saleh. Ia telah lama merindukan seorang putera sebagai penerus nama keluarganya. Meskipun isterinya yang bernama Arenberga sudah terlalu tua untuk melahirkan, namun dengan penuh iman Obbo tetap memanjatkan doa dan permohonannya kepada Tuhan. Iman memang dapat memindahkan gunung. Arenberga kemudian mengandung dan Oddo pun lahir.

Ketika masih bayi, Oddo sering sakit-sakitan. Khawatir akan keselamatan putera tunggalnya, Obbo membawa puteranya ke Basilika Santo Martinus di Tours. Dalam Basilika, dihadapan makam santo Martinus, Obbo mengucapkan doa dan mempersembahkan puteranya kedalam perlindungan Santo pelindung Perancis tersebut; “..Oh, permata para orang kudus, terimalah anak ini..” ucapnya.

Semenjak saat itu, Oddo tumbuh menjadi anak yang sehat dan tidak sakit-sakitan lagi.

Setelah Oddo dewasa, ayahnya menginginkan agar ia dapat menjadi seorang perwira militer. Untuk itu Oddo dikirim ke istana pangeran William, Duke of Aquitaine. Disini setiap hari Oddo harus berlatih berburu dan menjalani latihan-latihan militer lainnya. Namun selama 3 tahun tinggal di Aquitaine, Oddo selalu sakit-sakitan. Ia sering mengalami sakit kepala yang membuatnya lebih banyak berada di pembaringan daripada berlatih ketangkasan. Saat sang ayah datang mengunjunginya, ia terkejut mendapati putera kesayangannya begitu menderita oleh rasa sakit dikepalanya.

Obbo lalu teringat akan doa yang ia ucapkan dulu di Basilika Santo Martinus. Ia merasa bahwa ini semua adalah pertanda dari Santo Martinus. Ia lalu menceriterakan kejadian itu kepada puteranya dan mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Tours. Di dalam Basilika, didepan makam Santo Martinus, sekali lagi Obbo mempersembahkan puteranya yang kini telah dewasa. Mereka berdoa bersama; lalu sang ayah menghantar puteranya menuju biara Benediktin di kota itu. Entah suatu kebetulan atau keajaiban, biara yang mereka datangi adalah sebuah biara Ordo Benediktin bernama “Biara Benediktin Santo Martinus dari Tours”. Semenjak itu, di sepanjang hidupnya Oddo menaruh hormat dan memiliki devosi yang mendalam kepada santo Martinus. Ia juga tidak pernah lagi menderita sakit kepala.

Setelah menjalani masa novisiat, Oddo menerima Tonsura dan ditahbiskan menjadi seorang biarawan Ordo Benediktin. Kesalehannya begitu menonjol dan ia menjadi seorang benediktin yang sangat kudus. Ia setia pada disiplin hidup membiara sesuai regula yang ditulis oleh santo Benediktus dan menjadi teladan saudara-saudaranya.

Beberapa tahun kemudian Oddo diutus biaranya untuk melanjutkan studi di kota Paris dibawah bimbingan Santo Remigius of Auxerre. Ia menamatkan studinya empat tahun kemudian lalu kembali ke Tours. Selama beberapa tahun kemudian Oddo hidup dalam doa dan keheningan dalam sel pertapaan di biaranya. Suatu hari para pembesar biara memintanya untuk menulis ringkasan dari buku Moralia Paus Gregorius Agung. Awalnya Oddo menolak karena merasa dirinya tidak layak meringkas karya dari paus yang agung tersebut, namun ia kemudian keluar dari sel pertapaannya dan menerima tugas itu setelah Paus Gregorius menampakkan diri kepadanya.

0 comments:

Post a Comment