Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 18, 2020

Pengosongan Mulai 15 Desember 2020


Memang, kamar-kamar untuk para rama tua di bangunan Domus Pacis Santo Petrus Kendungan lebih sempit dibandingkan dengan kamar-kamar di Domus Pacis Puren. Kalau di Puren luasnya 6X6M, di Santo Petrus 4X6M. Kamar mandi termasuk WC di Santo Petrus jauh lebih sempit dibandingkan dengan Puren. Di Puren selain shower ada bak air, sementara di Santo Petrus hanya shower. Di Puren ada tempat duduk untuk para rama yang sudah tidak dapat berdiri untuk mandi, di Santo Petrus tidak ada. Tanpa menghitung berbagai fasilitas lain, hal itu sudah dapat membuat kenyamanan yang dialami di Domus Pacis Puren akan hilang bagi 9 orang rama tua yang 8 diantaranya sudah difabel dan dalam mobilitas berkursi roda.

Tetapi, bagaimanapun juga Domus Pacis Santo Petrus adalah realita bagi para rama Domus Pacis Puren yang harus dihadapi. Hidup dalam realita jauh lebih membahagiakan daripada sebaik apapun tapi sudah bukan hal nyata. Para rama Domus Pacis Puren harus pindah ke Santo Petrus. Puren sudah ditetapkan menjadi kantor Kevikepan Yogyakarta Timur semenjak 7 Oktober 2020. Kepindahan yang sudah direncanakan pada bulan September 2020 harus tertunda-tunda. Peresmian Domus Pacis Santo Petrus yang sudah direncanakan pada 1 Oktober 2020 juga diundur. Bangunan, yang kata Rm. Agoeng dijanjikan selesai pada Juli 2020, hingga Oktober dikatakan belum siap. Barangkali masih ada tetapi-tetapi lain di samping tetapi ini.


Maka
, karena merasa tidak nyaman terhadap penundaan berkali-kali dan soalnya bukan masalah pembeayaan, Rm. Bambang membuat ulah lewat suaranya yang mungkin terasa tidak enak ditangkap oleh mereka yang tersangkut tanggungjawab pembangunan gedung Domus Pacis Santo Petrus. Pertama, dengan Rm. Agoeng. Kebetulan pada tanggal 31 Oktober 2020 jam 12.31 dia disapa lewat WA oleh Rm. Agoeng, Ketua Unio KAS persaudaraan para imam praja Keuskupan Agung Semarang. Maka ada sambung dialogal antara Rm. Agoeng dan Rm. Bambang. Rm Agoeng: Sehat Rama? Bambang Sutrisno: Biasaaaaa he he he.  Rm Agoeng: Hihihi. Bambang Sutrisno: Siaga hijrah ke Petrus. Barang2 pun mlebu dos. Rm Agoeng: Wah sami niki, kula nggih ajeh hijrah ke gdg baru (sama, saya juga akan hijrah ke gedung baru Kevikepan Yogyakarta Barat). Bambang Sutrisno: Nggen njenengan isa cepet dadi amargi mboten ngangge tekanan seni nan keindahan. Sing terang kula suk kudu sedia lungguhan ngge adus he he he (Tempat Anda dapat cepat selesai karena tidak pakai tekanan seni nan keindahan. Yang jelas saya harus menyiapkan tempat duduk untuk mandi he he he).  Rm Agoeng: Hahaha leres punika. Dereng dados ning pun meh dinggeni kok Rama (Betul. Tempat saya juga belum selesai tetapi sudah dapat ditempati). Bambang Sutrisno: Jan2e Kula nggih iklas mapan Kentungan sambi ngertos penyelesaian bangunan (Sebenarnya saya juga ikhlas tinggal di Kentungan sambil menunggu penyelesaian pembangunan). Rm Agoeng: Moga november ini sampun oke nggih (Semoga November sudah oke ya). Bambang Sutrisno: Kadosa pundi Kula sampun pekewuh ngundur2 relawan kangge penyediaan masakan (Bagaimanapun juga saya merasa tidak enak terhadap para relawan penyedia masakan di Puren karena terus ada pengunduran) Rm Agoeng: Wakakakaka. Untung kalian priyayi2 sae (Untunglah mereka adalah orang-orang baik). Bambang Sutrisno: Sinaosa sae Ning nggih mboten sae Yen terlalu dimanfaatkan. Niki Raos kula (Walau baik tetapi tidak baik kalau terlalu dimanfaatkan. Ini menurut perasaan saya). Rm Agoeng: Siap Rama. Kedua, dengan Rm. Hartanta. Beliau adalah direktur Domus Pacis Santo Petrus yang diangkat oleh Uskup Agung Semarang. Pada waktu makan pagi tanggal 12 November 2020 Rm. Hartanta berkata bahwa hari itu akan rapat dengan panitia pembangunan Domus Pacis Santo Petrus di Kentungan. Rm. Bambang mendesak agar paling lambat minggu terakhir Desember 2020 para rama Domus Pacis Puren sudah tinggal di Santo Petrus. Rm. Bambang kuatir kalau masih ditunda akan ada penundaan lagi entah Januari atau Februari 2021 dengan alasan yang tampaknya amat penting. Ketiga, dengan Rm. Dwi Harsanto. Ketika Rm. Dwi Harsanto mengirim youtube pada tanggal 12 Oktober 2020 ke Rm. Bambang tentang penjagaan diri agar tidak sakit karena resesi akibat Covid-19, Rm. Bambang menanggapi "Aku ya menjaga diri agar ora sakit karena pindahe ke Kentungan ditunda-tunda. Apapun alasane, aku merasa mereka yang jadi tokoh-tokoh pembangunan gak pernah memperhitungkan kami di Puren. Kami kan siap akan dapat fasilitas kamar dan kamar mandi yang jauh dari yang kami tempati hingga saat iki.  Tampaknya mereka tak memperhitungkan kami-kami yang sudah lempoh sehingga harus bagaimana kalau mandi. Tapi kami siap "TAAT" menjalani "PUTUSAN USKUP". Tapi mengalami pendundaan-pendundaan itu, sungguh membuat saya amat tidak nyaman. Dan mereka tak pernah jumpai kami kaya Jaka Wi dhek arep nggusur orang-orang neng Sala biyen. Ini sekedar curhat pada Vikep Kategorial." Rm. Dwi Harsanto menjawab "siap maturnuwun Rama. Saya sebagai kuria juga, perhatikan ini dan salurkan melalui jalur yg bisa saya lakukan."

Dan yang terjadi? Yang terjadi barangkali memang hasil pertimbangan paraanggota Panitia Pembangunan Domus Pacis Santo Petrus. Kalau ada kata-kata usil Rm. Bambang, hal itu hanya kebetulan saja. Ternyata pada tanggal 12 November 2020 itu pada waktu makan malam Rm. Hartanta memberi informasi bahwa dari rapat di Kentungan akhirnya disetujui pada Selasa tanggal 15 Desember 2020 Domus Pacis Puren mulai dikosongkan. Semua barang milik para rama dan fasilitas Domus Pacis Puren mulai dipindahkan ke bangunan baru Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Berdasarkan informasi ini Rm. Bambang pada jam 20.30 mengirim WA ke Rm. Dwi Harsanto "Berita bagus. Tgl 15 Des mulai pindahan. Diperkirakan tgl 20 Des wis turu neng Kentungan" yang langsung mendapatkan tanggapan "sokurlah hahaha... wau kula kontak bapak uskup" (syukurlah ha ha ha ... tadi saya kontak ke bapak uskup). Dan di dalam perkembangan akhirnya ada kesepakatan para rama Puren akan mulai tidur di Santo Petrus pada Senin 21 Desember 2020. Karena pada Selasa 17 November 2020 ketika makan pagi Rm. Hartanta omong dimana bisa cari truk untuk angkut-angkut barang dari Puren ke Kentungan, Rm. Bambang menyanggupi untuk membantu mencarikan. Inilah mengapa Rm. Bambang pada hari ini jam 07.56 mengirim WA ke Mas Tian, anak Bu Rini relawati Domus Pacis, "Mas Tian, antara tanggal 15-20 Desember kami harus sudah usung-usung mengosongkan Domus Pacis Puren untuk dibawa ke bangunan baru di Kentungan. Apa isa nggolekke sewan 2 truk? Tentu juga tenaga nggo usung-usung (Bisakan mencarikan sewaan 2 truk termasuk tenaga untuk mengusung?). Beaya, kami manut (ikut saja)." Terhadap WA Rm. Bambang Mas Tian menjawab "bisa Mo, saya infokan ke orang yang biasa saya pakai buat materialan Romo." Selain bukan toko Mas Tian memang juga menjadi kontraktor bangunan rumah. 

1 comments:

cherryblossom said...

Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

Post a Comment