Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 20, 2014

Sabda Hidup

Selasa, 21 Oktober 2014
hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Ef. 2:12-22; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 12:35-38. BcO Sir. 29:1-13; 31:1-4

Lukas 12:35-38:
35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. 37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. 38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.


Renungan: 
Membaca bacaan injil hari ini mataku terpatri pada kata-kata, "pelitamu tetap menyala" (Luk 12:35). Coba anda baca berulang-ulang kalimat ini: "Hendaklah pelitamu tetap menyala".  Apa yang anda rasakan?
Ketika berulang-ulang saya baca tulisan itu yang terbayang adalah Yesus lagi menyemangatiku. Ia hadir kala listrikku dayaku melemah. Ia pun datang kala bateraiku penuh dan aku kuat Ia mengingatkan supaya tidak terjatuh. Tuhan menghendaki agar pelita kita tetap menyala.
Menjaga nyala pelita bisa dikatakan mudah dan tidak mudah. Ketika segala keperluan untuk nyala itu disediakan maka akan mudah menjaga nyalanya. Sebaliknya kala tak mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dengan baik maka pada saatnya kita akan kesulitan menjaga nyalanya. Marilah kita siapkan segala keperluan dan kemungkinan agar pelita kita tetap menyala.

Kontemplasi:
Hadirlah ke dalam dirimu sendiri dan liatlah bagaimana kondisi pelitamu. Apakah nyalanya terjaga dengan baik.

Refleksi:
Apa saja yang perlu kausiapkan agar pelitamu tetap menyala?

Doa:
Tuhan aku ingin menjaga nyala pelita hidupmu. Semoga aku memiliki ketekunan harian untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga nyala itu.  Amin.

Perutusan:
Aku akan berusaha tekun menyediakan kecukupan kebutuhan harian dalam menjaga nyala pelitaku.

0 comments:

Post a Comment