Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 13, 2020

Jatuh Hati Pada Domus

Bagaimanapun juga kehidupan Domus Pacis Puren, paling tidak bagi para penghuninya, menghadirkan suasana yang memberikan suasana nyaman. Bagi Rm. Bambang hal ini tentu dibandingkan dengan tahun-tahun pertama tinggal didalamnya. Paling tidak dulu ada dua rama tua yang menilai Domus sebagai tempat terasing bahkan bagaikan tahanan. Yang satu, sekalipun penempatan di Domus, sebagaian besar hari bulan dan tahunnya berada di paroki tertentu. Kebetulan beliau masih memiliki daya memimpin misa. Sedang yang satu lain, sekalipun secara berkala datang berkunjung, tidak bersedia untuk tinggal di Domus. Memang, ketika Domus sudah berkembang cukup enak, beliau menerima mutasi berada di Domus Pacis Puren. Kalau dulu para rama Domus hanya berjumpa dalam Misa Harian sekitar 30 menit dalam sehari, kemudian saat makan juga menjadi perjumpaan khusus. Maklumlah dulu segalanya diantar di kamar masing-masing. Bahkan mulai September 2013 menu makan menjadi bervariasi dalam jenis tetapi sama-sama nikmat karena ada lebih dari 80 orang menyediakan diri menjadi relawan penyedia santapan pada setiap kali saat makan. Suasana makin membuat nyaman sesudah pola ketenagaan kerja berkembang dan jumlah juga memadahi.


Suasana Domus masa kini memang membuat para rama penghuni secara relatif merasakan at home. Dalam hal ini Rm. Bambang merasa ada dua peristiwa yang baru saja terjadi yang menunjukkan suasana oke di Domus. Pertama, Rm. Hartanta menetap di Domus Pacis Puren. Pada umumnya orang mengerti beliau sebagai direktur rumah rama tua Domus. Tetapi sebenarnya SK Keuskupan menempatkan Rm. Hartanta menjadi Direktur Domus Pacis Santo Petrus Kentungan dan bukan Domus Pacis Puren. Di dalam SK, kata beliau, Rm. Hartanta bertempat tinggal di Seminari Tinggi Kentungan. Hal ini memang benar, karena beliau mendapatkan kamar di Seminari. Tetapi sejak 1 September 2020 Rm. Hartanta telah menempati salah satu kamar Domus Pacis Puren. Sejak itulah beliau sungguh masuk dalam kehidupan para rama tua dan karyawan Domus Pacis Puren bahkan mengurusnya. Rm. Bambang pun mulai dengan tanggal 15 Oktober 2020 menyerahkan segala pengelolaan Domus Puren. Memang, kata Rm. Hartanta, ada salah satu rama yang bertanya dengan aroma rasa teguran, "Kowe arang ketok neng Seminari, ya?" (Kamu jarang tampak di Seminari, ya?). Terhadap Rm. Bambang beliau bilang bahwa sudah memberi informasi langsung untuk meminta izin tinggal bersama rama-rama tua di Domus Pacis Puren. Dan kemudian berkembanglah sikap pastoral Rm. Hartanta dalam mendampingi para rama tua yang terumus dalam kata-kata Jawa "Ngurmati, ngajeni, nggemateni" (Menghormati, menghargai, menyayangi). Kedua, Rm. Suntara. Rm. Suntara sudah sejak kuartal terakhir tahun 2019 tinggal di Domus Pacis Puren. Karena kondisi akibat penyakit berat yang diderita, beliau termasuk dalam segalanya banyak harus dilayani. Beliau sadar sebagai salah satu rama tua yang akan masuk tinggal di Domus Pacis Santo Petrus Kentungan. Di Domus Puren Rm. Suntara tampak hepi dan sering berkata bahwa di tempat lain tak ada pelayanan seperti Domus Puren. Tetapi sebenarnya beliau masih tercatat berdasarkan SK Keuskupan sebagai Pastor di Paroki Pringgolayan. Maka sebulan sekali pastor pimpinan Pringgolayan datang di Domus Puren untuk memberikan uang saku. Tetapi pada hari Jumat 11 Desember 2020, ketika diantar Rm. Hartanta mengambil barang-barang miliknya yang ada di Pastoran Pringgolayan untuk dibawa ke Domus Puren, Rm. Suntara mengucapkan kata-kata pamit meninggalkan Pringgolayan. Rm. Hartanta mengirim gambar yang diberi komentar "Pamitan romo suntoro di pringgo" yang ditanggapi oleh Rm. Bambang "Padahal dereng wonten SK". Ketika makan malam pada Sabtu 12 Desember 2020, Rm. Bambang berkata kepada Rm. Suntara "Kowe memutasikan diri meninggalkan Pringgolayan, ya?". Ternyata beliau menjawab "Dhek Uskup rawuh, wis matur kula nyuwun SK" (Ketika Uskup datang berkunjung pada Senin 7 Desember 2020, aku sudah berkata minta SK). Ternyata baik Rm. Hartanta maupun Rm. Suntara keduanya tampak nyaman hidup bersama para rama dan karyawan yang ada di Domus Puren dan akan pindah ke Domus Kentungan sesudah ada perintah resmi dari Uskup.

1 comments:

Sunflower said...

ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^

Post a Comment