Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 6, 2020

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Senin, 7 Desember 2020

Lukas 5:17-26

17. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." 21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, dalam hal ber-Tuhan tak sedikit orang mendasarkan diri pada agama. Dengan setia pada ajaran dan kebiasaan keagamaan orang dapat yakin punya kepastian kesetiaan pada Tuhan.
  • Tampaknya, dalam beragama orang dapat merasa punya gambaran jelas tentang Tuhan. Dia memiliki kepastian dalam memandang Tuhan dan kepastian cara berhubungan dengan-Nya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, walau dalam ber-Tuhan memiliki gambaran tertentu, kalau terlalu pasti konsepnya, orang dapat memandang yang berbeda sebagai kaum sesat penghina Tuhan sekalipun bertindak baik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa Tuhan itu misteri kehidupan dan untuk menghayati orang akan memiliki ungkapan dan pewujudan dengan kenyataan-kenyataan kemanusiaan.

Ah, pokoknya yang tidak beragama pasti ateis.

0 comments:

Post a Comment