Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 8, 2020

Santo Noel Chabanel

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 09 Oktober 2015 Diperbaharui: 18 Oktober 2019 Hits: 6852

  • Perayaan
    8 Desember
    19 Oktober (di beberapa Kalender)
    16 Maret (Dirayakan oleh Serikat Jesus)
    26 September (Sebagai salah satu dari 8 Martir Kanada)
  •  
  • Lahir
    2 Februari 1613
  •  
  • Kota asal
    Saugues - Perancis
  •  
  • Wilayah karya
    Kanada
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Dibunuh oleh seorang suku Huron yang murtad pada tanggal 8 Desember 1649 di dekat Saint Jean - Ontario - Kanada
  •  
  • Beatifikasi
    21 Juni 1925 oleh Paus Pius XI
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 29 Juni 1930 oleh Paus Pius XI

Santo Noel Chabanel lahir pada tanggal 2 Februari 1613 di kota Saugues Perancis. Sejak masih kecil ia sudah bercita-cita ingin menjadi seorang missionaris. Karena itu, setelah berusia tujuh belas tahun, Noel masuk Novisiat Jesuit di kota Tolouse Perancis. Setelah menamatkan pendidikannya, ia ditahbiskan sebagai seorang imam pada tahun 1641. Dua tahun kemudian, cita-citanya sejak kecil untuk menjadi seorang missionaris menjadi kenyataan. Ia dikirim sebagai seorang missionaris ke Huron di New France (Canada) demi mewartakan iman Kristiani diantara suku Indian, penduduk asli benua Amerika.

Setelah melalui perjalanan panjang yang melelahkan melintasi Samudera Atlantik, Noel tiba di Quebec pada 15 Agustus 1643. Pada awal karya misinya, Pater Noel mengalami banyak sekali hambatan dan kesulitan. Ia tidak bisa memahami bahasa suku Indian Huron, dan perutnya tidak bisa beradaptasi dengan makanan yang tersedia. Alam yang keras dan sering berjangkitnya wabah penyakit seperti malaria dan pes, membuat Pater Noel tidak pernah merasa sehat. Tapi semua tantangan ini tidak meruntuhkan semangat Jesuit muda ini. Ia berserah diri sepenuhnya kepada Yesus. Di hadapan Sakramen Mahakudus ia berikrar untuk menghabiskan seluruh sisa hidupnya di ladang misi ini.

Namun belum lama berkarya, pater Noel Chabanel harus tewas sebagai martir ketika terjadi peperangan antara suku Huron dan Suku Iroqouis. Kemajuan suku Huron dibawah bimbingan para missionaris mendatangkan iri hati dari Suku Iroqouis. Mereka menganggap para missionaris kulit putih adalah para tukang sihir yang berkerja bagi suku Huron dan mendatangkan kutukan wabah penyakit bagi mereka. Pada tahun 1649 Suku Iroqouis menyerang suku Huron yang menampung para “tukang sihir kulit putih”.

Pada tanggal 7 Desember 1649, seorang rekan Noel Chabanel, Pater Charles Garnier SJ, ditangkap suku Iroqouis ketika sedang membantu seorang suku Huron yang hampir mati. Imam Jesuit ini kemudian dianiaya dan dibunuh. Tubuhnya ditemukan keesokan harinya dengan kondisi kepala pecah akibat tebasan Tomahawk. Pada tanggal 8 desember 1649, Noel Chabanel yang sedang menuntun para pengungsi suku Huron ke benteng Perancis Santo Yosep, tewas dibunuh oleh seorang suku Huron yang murtad.

Santo Noel Chabanel SJ, Santo Charles Garnier SJ, Santo Jean de Brebeuf SJ, santo Gabriel Lalement SJ, Santo Antonine Daniel SJ, Santo Isak Joques SJ, Santo Rene Goupil dan Santo Jean de la Lande, sekarang sering disebut sebagai para martir Amerika Utara atau para martir Kanada. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1931.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment