Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 10, 2014

KOI BERTAMBAH


Pada jam 12.00 Kamis 6 November 2014 Rama Agoeng masuk rumah induk Domus Pacis lewat pintu belakang. Kedua tangannya menggotong tas plastik putih besar berisi air dan berjalan sambil berkata "Rama Sapto maringi koi" (Rama Sapto memberi ikan koi). Rama Agoeng menuju kolam yang ada di taman dalam Domus. Kemudian Rama Sapto Nugroho menyusul masuk. Beliau adalah pastor yang berkarya di Paroki Santa Maria Fatima Magelang. Rama Bambang bertanya kepada Rama Agoeng yang sudah siap memasukkan ikan koi ke kolam "Niku sing njing yen manak ajeng paron?" (Apakah itu yang dijanjikan kalau beranak hasilnya dibagi dua?). Pertanyaan ini diajukan karena Rama Agoeng pernah bilang bahwa Rama Sapto akan menitipkan ikan koi dan kalau sudah berkembang biak beliau akan mengambil separo. Tetapi jawab Rama Agoeng adalah "Mboten. Niki diparingke" (Tidak. Ikan ini di berikan untuk Domus Pacis). Rama Sapto mengambil alih ikan-ikan koi dalam plastik berair dari Rama Agoeng. Beliau kemudian melepas ikan-ikan ini dalam kolam. "Kolame tesih amba. Isa ditambah kathah. Njing kula gawakke sing cilik-cilik. Nek cilik-cilik le nyekel angel. Kudu dikuras riyin" (Kolam ini masih luas. Masih dapat ditambah banyak ikan. Besok saya bawakan yang kecil-kecil. Kalau masih kecil-kecil sulit ditangkap. Air harus dikuras lebih dahulu) kata Rama Sapto.

Berkaitan dengan ikan koi, sebenarnya masih akan ada tambahan dari piaraan Bapak Subi yang tinggal di Beteng, Sleman, Paroki Medari. Pada hari yang sama Rama Agoeng disertai Mas Heru dan Yahya bertandang di rumah Bapak Subi pada jam 18.00. Tetapi karena hari sudah gelap dan kolam cukup dalam, sesuai kata Rama Agoeng pada makan pagi Jumat 7 November 2014, Rama Agoeng hanya omong-omong dengan Pak Subi. Hubungan Pak Subi dan Rama Agoeng terjadi dengan perantaraan Bu Rini yang adalah sahabat Bu Yeti, istri Pak Subi. Rama Agoeng sesudah makan pagi berkata "Njing tanggal 15 Pak Subi badhe nguras riyin blumbangipun" (Besok tanggal 15 November Pak Subi akan menguras kolamnya lebih dahulu).

0 comments:

Post a Comment