Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, November 14, 2014

Sabda Hidup

Sabtu, 15 November 2014
Albertus Agung, Magdalena Morano
warna liturgi Hijau
Bacaan:
3Yoh. 5-8; Mzm. 112:1-2,3-4,5-6; Luk. 18:1-8.
BcO 1Mak. 3:1-26

Lukas 18:1-8:
1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. 3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." 6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Renungan: 
Kemarin siang kala mengambil gambar di Panti Asuhan Putra Boro untuk edisi Natal, saya sempat ngobrol dengan Rm Alip. Dia bercerita bahwa dia berharap Paroki Boro mempunyai tanah di daerah Dekso. Dia pun berdoa kepada Tuhan dan mohon dukungan doanya Rm Prenthaler di makamnya. Beberapa waktu sesudahnya dia misa pemberkatan jenasah. Selesai misa anak tertua dari keluarga itu menemuinya dan mengatakan, "Bapak berpesan supaya menghibahkan tanah seluas 2.000 m kepada Gereja dan tanah tersebut tidak boleh dijual." Ia pun menerima dengan sukacita. Yang lebih menggembirakan adalah berkat dukungan doa Rm Prenthaler Tuhan berkenan mengabulkan permohonannya.
Rasanya janji Yesus sungguh nyata. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Luk 18:7). Tuhan tidak pernah membiarkan harapan mereka yang berseru kepadaNya hampa. Ia pun tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong mereka yang mengandalkanNya. Marilah datang dan selalu datang kepadaNya. 

Kontemplasi:
Duduklah dalam keheningan batin dan hadirkanlah beberapa peristiwa campur tangan Tuhan dalam hidupmu.

Refleksi:
Buatlah daftar pertolonganNya dalam sejarah hidupmu.

Doa:
Tuhan Engkau selalu hadir tepat pada waktunya.  Engkau tak pernah membiarkanku pulang dengan tangan hampa. Selalu ada bekal dan pertolonganMu untuk aku.  Aku bersyukur mempunyai Engkau. Amin.

Perutusan:Aku tak akan berhenti mengandalkan pertolongan Tuhan.

0 comments:

Post a Comment