Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 27, 2014

RUTINITAS HARIAN BERPENGARUH PADA KUALITAS DAN KUANTITAS TIDUR

tidurtidur

New York (Reuters Health) – Menjaga rutinitas harian secara konsisten bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak, menurut studi terbaru.

Kaum muda yang berangkat kerja dan makan malam dengan pola yang sama setiap harinya cenderung tidur lebih baik dan jarang terbangun pada malam hari. Mereka juga lebih cepat tertidur tepat pada waktunya.

Namun persisnya waktu orang-orang melakukan berbagai aktivitas harian – misalnya, makan malam pada pukul 06:00 sore versus pukul 08:00 malam – sedikit berpengaruh pada seberapa baiknya mereka tidur.
“Dari mayoritas data hasil tidur, kami menemukan bahwa menyelesaikan berbagai aktivitas dengan waktu yang teratur diprediksikan akan memiliki hasil tidur yang lebih baik daripada waktu aktual hari itu saat aktivitas diselesaikan,” kata Natalie Dautovich, seorang psikolog di University of Alabama di Tuscaloosa. Ia memimpin studi tersebut, yang dimuat dalam Journals of Gerontology: Series B. 

“Contohnya, orang yang dilaporkan memiliki kualitas tidur lebih baik dan jarang terbangun pada malam hari adalah ketika mereka konsisten dengan waktu saat mereka pertama kali beraktivitas di luar,” ujar Dautovich kepada Reuters Health dalam sebuah email.

Di sisi lain, bagi lansia, jadwal harian yang tidak teratur kadang terkait dengan tidur yang lebih baik, seperti ditemukan para peneliti.

Misalnya, lansia yang waktu makan malamnya bervariasi cenderung tertidur lebih lama pada malam hari. Dan mereka yang memulai aktivitas di rumah atau kerja pada waktu yang berbeda setiap harinya cenderung tertidur lebih cepat.

Studi itu meliputi 50 orang dewasa berusia antara 18 hingga 30 tahun dan 50 orang lainnya berusia antara 60 hingga 95 tahun. Para partisipan menulis sebuah diari ketika melakukan aktivitas reguler dan seberapa baiknya tidur mereka saat malam hari selama dua pekan.

Bukannya membuka jalan untuk rekomendasi baru atau terapi tidur, penulis mengatakan bahwa studi itu lebih baik dalam memunculkan pertanyaan bagi riset mendatang.

Berbagai pertanyaannya meliputi apakah lansia yang memiliki variasi lainnya dalam jadwal harian lebih sehat dan aktif secara sosial – atau apakah variasi itu dalam jadwal rutinitas seseorang memberikan aktivitas dan ransangan yang menjamin kualitas tidur, menurut Dautovich.

“Kita mengetahui bahwa kualitas tidur yang baik tergantung pada bagian dalam dorongan kita untuk tidur, yang berbasis pada seberapa aktif dan sigapnya kita selama seharian,” katanya.

Karena alasan itulah, beraktivitas di luar dan pada siang hari masih menjadi salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan peluang untuk menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik.

“Aktivitas luar biasa dan tingkat kesigapan selama sehari meningkatkan kebutuhan kita untuk tidur pada malam hari,” ujar Dautovich.

Sumber: bit.ly/1d46a5v Journals of Gerontology: Series B, diakses pada 10 Desember 2013.(ac/nh)

0 comments:

Post a Comment