Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 3, 2014

SATU-SATUNYA

Lima belas orang ikut Jagongan Iman pertemuan kedua di rumah Bapak Ponidi pada hari Rabu 29 Oktober 2014. Kelima belas orang itu terdiri dari 9 orang ibu dan 6 orang bapak. Di dalam pertemuan ini para peserta membicarakan pokok kedua Syahadat Katolik, "Yesus Kristus Putra Allah yang tunggal". Dari pembicaraan antar peserta ternyata ada dua pokok, yaitu "Putra Allah" dan "tunggal".

Sebagai "Putra Allah" muncul kaitan:
  • Yesus adalah "Sang Sabda". Ini tampak dalam perilaku Yesus yang menjadi teladan bagi para murid-Nya.
  • Sebagai "Sang Sabda" Allah berfirman lewat Yesus.
  • Istilah "Putra Allah" kadang menjadi batu sandungan di tengah masyarakat sehingga muncul pertanyaan mengapa istilah itu dipilih untuk dikenakan pada Yesus.
Berkaitan dengan sebutan "tunggal" muncul pemikiran:
  • Kata "tunggal" berarti tidak ada yang lain karena Yesus adalah pemberi hidup kita.
  • Itu menyatakan satu-satunya jalan penebusan/penyelamatan manusia dari dosa.
Terhadap hasil pembicaraan itu Rama Bambang mengatakan bahwa istilah Putra Allah berasal dari Kitab Suci dan kemudian sedikit menjelaskan gambaran tentang putra Allah. Untuk menanggapi keseluruhan pembicaraan dia mengambil Katekismus Gereja Katolik (KGK) nomor 430 sebagai masukan. Pengakuan akan Yesus adalah pengakuan karya Allah yang membebaskan atau menyelamatkan manusia. Hal ini dilakukan dalam Yesus sehingga Yesus adalah satu-satunya jalan atau pengantara karya Allah. Di dalam tanya-jawab pembiasaan omong batin dengan Tuhan Yesus menjadi hal yang asyik dibicarakan. Kemesraan batin berbicara dengan Yesus menjadi jalan menghayati Yesus sebagai satu-satunya penyelamat atau pembebas. Orang dapat bersyukur dalam segala hal termasuk dalam susah derita dan kekhawatiran. Orang akan meletakkan Allah sebagai satu-satu penyelamat yang memberikan kebahagiaan dan bukan barang benda, perhiasan, dandanan. Bahkan orang tidak akan lari ke dukun atau kekuatan apapun untuk menjaga diri. Secara lengkap KGK 430 itu berbunyi demikian: "Yesus" dalam bahasa ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandakan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia.

0 comments:

Post a Comment