Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, May 30, 2015

AWAS! LANSIA SERING TERJATUH! BAGAIMANA MENGATASINYA

ilustrasi dari koleksi Blog Domus

A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN yang sering dihubungan dengan kecelakaan pada lansia, antara lain penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu:

1. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai penyakit seperti Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh sesisi, Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan. Gangguan penglihatan pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan syncope, syncope lah yang sering menyebabkan jatuh pada lansia. Jatuh dapat juga disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan.

2.Ekstrinsik
Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di bawah, tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar, licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser, lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya.

B. PENCEGAHAN

Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat menyebabkan jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang diderita, pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan, gangguan visual, ataupun faktor lingkungan. Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pencegahan jatuh pada orang tua :

1. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki. (1,4,5,6)

2. Managemen obat-obatan
Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik di antara:
Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat
Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama sedatif dan tranquilisers
Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas indikasi klinis kuat
Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan.

3. Modifikasi lingkungan
Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusing akibat suhu di antara:
Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu
Gunakan karpet antislip di kamar mandi.
Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan untuk daerah tangga.
Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas.
Gunakan lantai yang tidak licin.
Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.
Pasang pegangan tangan di tempat yang diperlukan seperti misalnya di kamar mandi.

4. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya :
Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.
Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.
Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.
Hindari olahraga berlebihan.

5. Alas kaki
Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki:
Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar
Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan
Pakai sepatu yang antislip.

6. Alat bantu jalan
Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang mendasarinya.
Penggunaannya alat bantu jalan memang membantu meningkatkan keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda, karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual.
Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat ditangani dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya adalah dengan alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.

7. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran.

8. Hip protektor : terbukti mengurangi resiko fraktur pelvis.

9. Memelihara kekuatan tulang
Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua
Berhenti merokok
Hindari konsumsi alkohol
Latihan fisik.
Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator reseptor estrogen
Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.

Di Rumah Sehat Bukit Sentul, rumah lansia memiliki tangga, namun tidak begitu tinggi, tujuannya agar lansia dapat memanfaatkan tangga untuk berlatih memperkuat otot-otot kaki dan keseimbangan waktu berjalan naik dan turun tangga. Tentu saja dalam pengawasan 'care giver' dan sesuai kemampuan serta kondisi lansia.

0 comments:

Post a Comment