Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, May 11, 2015

REKAMAN JAWA


"Rama, mangke kaliyan Frater Sigit" (Rama, nanti dengan Frater Sigit) kata Pak Martinus dari kantor Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang (Komsos KAS) kepada Rama Bambang pada Selasa 5 Mei 2015 sekitar jam 10.30. Pak Martinus sebulan sekali mendatangi kamar Rama Bambang untuk melakukan rekaman renungan berbahasa Jawa program 15 menit untuk radio-radio yang memintanya. Komsos KAS memang memproduksi beberapa macam renungan untuk radio baik termasuk program 15 menit bahasa Indonesia dan Jawa serta program lain yang lebih panjang. Siaran TVRI Yogya juga ada dalam pelayanan Komsos KAS. Untuk program radio 15 menit sebenarnya Rama Bambang sudah ikut terlibat sejak masih dinas kerja di Muntilan pada tahun 2010. Namun demikian mulai dengan tinggal di Domus Pacis Juli 2010 keterlibatan Rama Bambang menjadi bagian kerjasama Komsos KAS dan Komunitas Rama Domus Pacis.

Untuk program Jawa 15 menit ini selain Rama Bambang yang disiarkan untuk Minggu IV dalam bulan, Rama Agoeng ambil bagian untuk Minggu I dan V, dan Rama Jaka untuk Minggu III. Kata Pak Martinus kini Rama Kris dari Paroki Ganjuran mengisi Minggu II. Ketika rekaman bulan pertama tinggal di Domus Pacis, Rama Bambang masih melakukannya di Studio Komsos KAS yang berada di lantai bawah sehingga harus turun tangga yang cukup panjang. Hal ini memang cukup berat bagi kondisi kaki Rama Bambang. Maka mulai bulan berikutnya hingga kini rekaman untuk Rama Bambang dilakukan di kamarnya. Pak Noto sebagai perekam selalu membawa alat rekam dan dioperasionalisasikan di depan kamar Rama Bambang. Dalam renungan 15 menit ini naskah Rama Bambang selalu berisi dialog antara umat awam dan Rama Bambang. Rama Bambang juga selalu menampilkan bacaan Injil dengan tembang Macapat (kidung tradisional Jawa), yang diambil dari buku INJIL PAPAT PIWULANG SANG GURU SEJATI ING TEMBANG MACAPAT karya G.P Sindunata, S.J. dan Ag. Suwandi dari Penerbit Boekoe Tjap Petroek (Yogyakarta 2008). Biasanya yang jadi awam adalah Pak Martinus. Namun kadang-kadang ada orang lain, seperti hari ini Selasa 5 Mei, yang menjadi pasangan Rama Bambang. "Kula nembe ajar tampil Jawi lho, rama. Dereng lancar" kata Frater Sigit Pranoto. Beliau adalah calon imam dari Konggregasi SCY yang hampir tahbisan. Saat ini Fr. Sigit bilang belajar kerasulan komunikasi sosial di Komsos KAS. Beliau lahir dan dibesarkan di Lampung.

0 comments:

Post a Comment