Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 17, 2015

Sabda Hidup



Senin, 18 Mei 2015
St. Yohanes I,St. Leonardus Murialdo, Willem Toulouse, St Feliks dr Cantalice
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33. BcO 1Yoh. 4:1-10

Yohanes 16:29-33:
29Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.30Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."31Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang?32Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.33Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Renungan:
Pada saat-saat tertentu mungkin kita merasa ditinggalkan orang-orang dekat kita. Ketika itu terjadi rasa kesepian menghiasi hari-hari kita. Semua terasa hampa. Daya untuk bangkit terasa ikut hilang terbawa oleh kepergian para sahabat. Dunia menjadi begitu kelam.
Yesus pun mengalami ditinggal para sahabat. Namun Ia kuat karena Bapa tidak meninggalkanNya. "Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32). Kesadaran ini menguatkanNya bahkan mendorongNya untuk tetap mendoakan para sahabat (bc. Yoh 16:33).
Belajar dari Yesus kita bisa tetap yakin bahwa Allah tak pernah membiarkan kita sendirian. Keyakinan ini akan menguatkan daya kita untuk bangkit melanjutkan peziarahan hidup kita.

Kontemplasi:
Bayangkanlah dirimu lagi lunglai tak berdaya. Rasakan kekuatan kehadiran Tuhan menuntun langkahmu untuk bangkit.

Refleksi:
Bagaimana membangun daya bangkit kala lagi lunglai?

Doa:
Tuhan kehadiranMu sungguh menguatkanku. Di kala lunglai Engkau tidak akan meninggalkan aku. Puji syukur kepadaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mendoakan kebaikan mereka yang meninggalkanku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment