Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 26, 2015

Sabda Hidup



Rabu, 27 Mei2015
St. Agustinus dr Canterbury
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk. 10:32-45. BcO 1Kor. 15:35-58

Markus 10:32-45:
32Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,33kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,34dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."35Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"36Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"37Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."38Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"39Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.40Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."41Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.42Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.43Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,44dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.45Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Renungan:
Memasuki sona tidak aman memang sering menggetarkan, menggelisahkan hati dan menakutkan. Ada banyak pikiran buruk yang menghantui. Kenyamanan situasi sebelumnya pun menggoda untuk tidak melanjutkan langkah. Pada saat seperti itu krisis melingkupi hidup seseorang.
Ketika menuju Yerusalem, "Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut" (Mrk 10: 32). Namun Yesus memanggil mereka dan menunjukkan kemungkinan buruk yang akan Dia alami. Yesus mengajak mereka maju terus.
Langkah maju mesti kita lakukan. Walau kondisi tidak nyaman namun langkah itu perlu kita ambil. Perjalanan hidup mesti terus berlanjut. Aneka kemelut pasti siap menghadang. Namun daya rahmatNya mencukupi untuk mengarunginya. Kasih, pelayanan dan pengurbanan menghadirkan berkat dan kekuatan untuk melangkah.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Lihatlah hal-hal yang sering membuatmu ragu, cemas dan takut untuk melangkah.

Refleksi:
Apa yang anda lakukan untuk mengatasi kegelisahan dan rasa cemas untuk melangkah?

Doa:
Bapa, kuatkan hatiku untuk melanjutkan kehidupanmu. Hapuskanlah keraguan dan takutku memasuki area tidak aman. Amin.


Perutusan:
Aku akan terus melangkah dan percaya rahmatNya menemani langkahku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment