Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 18, 2020

Beato Alfonsus Tracki

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 1264 Diterbitkan: 11 Februari 2019 Diperbaharui: 21 Oktober 2019

  • Perayaan
    18 Juli
    5 November (Pesta bersama para Martir Albania)
  •  
  • Lahir
    2 Desember 1896
  •  
  • Kota asal
    Bliszczyce (Bleischwitz), Branice, Polandia
  •  
  • Wafat
    Ditembak Mati Tanggal 18 Juli 1946 di Shkodrë, Albania
  •  
  • Venerasi
    26 April 2016 oleh Paus Fransiskus (decree of martyrdom)
  •  
  • Beatifikasi
    5 November 2016 oleh Paus Fransiskus
  •  
  • Kanonisasi
    -

Alfonsus Tracki lahir pada tanggal 2 Desember 1896 di Bleischwitz Polandia. Ia adalah putra pasangan katolik yang taat, Josef dan Martha Tracki. Alfonsus dibesarkan di sebuah desa kecil di Dataran Tinggi Silesia.

Pada usia 14 tahun Alfonsus masuk Seminari Institute of the Brothers of the Christian Schools (Latin: Fratres Scholarum Christianarum, Sebuah Konggregasi para Bruder pendidik yang didirikan oleh Santo Yohanes Baptista de la Salle),  di Kota Wina Austria. Setelah menjalani masa novisiat selama dua tahun, Alfonsus mengucapkan kaul pada tanggal 16 Agustus 1913 dan menggunakan nama biara Bruder Gebhardus (lihat==>Santo Gebhardus). Ditengah kekhawatiran akan pecahnya perang besar di Eropa, Alfonsus ditugaskan menjadi seorang pengajar di Xaverian College Shkoder Albania.

Ketika Perang Dunia Pertama akhirnya meletus, Alfonsus kembali ke desa asalnya dan terpaksa menjalani Wajib Militer selama dua tahun. Setelah perang selesai, ia kembali ke Shkoder untuk melanjutkan studi Filsafat dan Teologi agar bisa menjadi seorang imam. Studinya selesai pada tahun 1925 dan ia ditahbiskan oleh Uskup Agung Shkoder, Mgr.Lazér Mjeda, pada tanggal 14 Juni 1925. Selanjutnya imam muda ini ditugaskan ke Albania Utara, dimana ia berkarya sebagai seorang pendidik di sekolah-sekolah Katolik dan pembina olahraga bagi kaum muda.

Selanjutnya Pater Alfonsus Tracki ditugaskan sebagai pastor pembantu di Katedral Santo Stefanus Shkoder, lalu menjadi pastor paroki di Velipoja. Umat di paroki ini mengenangnya sebagai seorang pastor Paroki yang lemah lembut dan baik hati. Pastor Paroki ini berjasa besar memberantas budaya Gjakmarrja (Tradisi balas dendam berdarah antar keluarga di Albania Utara, mirip Tradisi Vendetta di Italia), dengan menawarkan solusi perdamaian Kristen bagi keluarga-keluarga yang bertikai.

Tidak ada catatan tentang Pater Alfonsus pada masa Perang Dunia Kedua. Saat perang akan berakhir, Pater Alfonsus diketahui juga terlibat dalam proses negosiasi pembebasan Albania dari pendudukan Jerman.

Pater Alfonsus ditangkap tentara Komunis saat sedang memberikan Sakramen Minyak Suci bagi seorang Volunter Freischärler (Milisi Anti Komunis yang saat itu berjuang melawan Pemerintah Komunis Albania) yang terluka dan tengah sekarat. Ia ditahan di Penjara Shkoder sejak tanggal 13 Februari 1946, dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 17 Juli 1946 atas tuduhan: Melakukan pelayanan Pastoral secara ilegal.

Martir Kristus ini dieksekusi pada 18 Juli 1946. Menurut para saksi mata, kata-kata terakhirnya dihadapan regu tembak adalah:

0 comments:

Post a Comment