Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 29, 2020

Beato Lek Sirdani

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3410 Diterbitkan: 27 Juni 2017 Diperbaharui: 02 Februari 2019

  • Perayaan
    29 Juli
    5 November (Pesta bersama para Martir Albania)
  •  
  • Lahir
    1 Maret 1891
  •  
  • Kota asal
    Bogë, Shkodrë, Albania
  •  
  • Wafat
    Martir | Disiksa sampai mati oleh Rezim Komunis Albania pada 29 Juli 1948 di penjara Kopilk dekat Shkodrë, Albania
  •  
  • Venerasi
    26 April 2016 oleh Paus Fransiskus (Decree of martyrdom)
  •  
  • Beatifikasi
    5 November 2016 oleh Paus Fransiskus. Misa beatifikasi digelar di Kathedral Shkodër, Albania yang dipimpin oleh Kardinal Angelo Amato

Beato Lek Sirdani adalah seorang Imam praja dari Keuskupan Agung Shkodrë-Pult Albania. Ia lahir pada tanggal 1 Maret 1891 di Bogë, Shkodrë, Albania, dalam sebuah keluarga katolik yang saleh. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia saat ia masih kecil. Ia lalu diasuh oleh seorang bibinya dan seorang kerabat Muslim kemudian membiayai pendidikannya.

Bersama saudaranya Marin, Lek Sirdani masuk seminari menengah Keuskupan di Shkodrë. Marin kemudian menjadi seorang biarawan Fransiskan, sedangkan Lek melanjutkan studi Teologi ke Seminari Tinggi di Insbruck Austria. Studinya selesai pada tahun 1916 dan ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 24 April 1916 di Austria. Lek lalu dipanggil kembali ke Albania untuk berkarya sebagai imam praja Keuskupan Agung Shkodrë-Pult, Albania.

Pada tanggal 26 Juli 1948, pada misa perayaan pesta santa Anna, dalam homilinya pater Lek Sirdani mengunakan bahasa kiasan untuk menguatkan umat yang hidup dalam penindasan rezim komunis Albania.

Mata-mata komunis mencatat kalimat tersebut dan keesokan harinya (27 Juli 1948) pater Leks langsung ditangkap. Ia ditahan di penjara Koplik dan disiksa dengan sangat mengerikan. Wajahnya dipukuli sampai tidak dapat dikenali lagi, tubuhnya disetrum, disulut besi membara, dan dikuliti hidup-hidup. Pada tanggal 29 Juli 1948 Lek Sirdani yang sudah sekarat dibuang ke tempat pembuangan limbah kamar mandi penjara dan dibiarkan mati lemas dalam genangan tinja dan air seni para narapidana.

Beato Lek Sirdani dibeatifikasi bersama 38 Martir Albania pada tanggal 5 November 2016 oleh Paus Fransiskus. Pestanya dirayakan pada tanggal 29 Juli sesuai hari kematiannya; dan pada hari pesta bersama Para Martir Albania pada tanggal 5 November. (qq).

0 comments:

Post a Comment