Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 19, 2020

Santa Makrina Muda

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3375 Diterbitkan: 05 September 2013 Diperbaharui: 12 Oktober 2015

  • Perayaan
    19 Juli
  •  
  • Lahir
    Sekitar tahun 330
  •  
  • Kota asal
    Caesarea, Cappadocia (in modern Turkey)
  •  
  • Wafat
    Tahun 379 di Pontus (in modern Turkey). Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation

St. Basilius Tua dan St. Emilia dianugerahi sepuluh anak. Keluarga mereka tinggal di Kaisarea. Anak sulung mereka, Makrina, dilahirkan sekitar tahun 330. Ketika usianya duabelas tahun, Makrina dipertunangkan dengan seorang pemuda sesuai adat kebiasaan pada masa itu. Tetapi, tunangannya mati mendadak dan Makrina mengatakan kepada orangtuanya bahwa ia ingin hidup selibat.

Makrina adalah kakak bagi sembilan saudara dan saudari. Selain dari orangtua dan dirinya sendiri, tiga saudara laki-lakinya kelak dinyatakan kudus juga. St. Basilius Agung, St. Petrus dari Sebaste dan St. Gregorius dari Nyssa semuanya adalah uskup. Makrina membantu membesarkan saudara-saudaranya dan mereka mengasihinya.

St. Petrus dari Sebaste mengenangkan kakaknya dengan penuh rasa terimakasih teristimewa sebab Makrina mengasuhnya penuh kasih semasa ia bayi. Petrus dilahirkan pada tahun yang sama ayahnya wafat. Anak-anak tumbuh dewasa dan St. Basilius Agung mendapatkan tempat bagi ibunya dan Makrina, semacam biara dan banyak perempuan di wilayah itu datang untuk menjalani kehidupan rohani di sana. Setelah St. Emilia wafat, Makrina terus hidup sebagai selayaknya seorang biarawati. Ia bekerja keras dan membagi-bagikan segala milik keluarga terkecuali yang sungguh dibutuhkannya.

Saudaranya, Basilius, wafat pada tahun 379. Pada tahun yang sama, Makrina jatuh sakit. Saudaranya, St. Gregorius dari Nyssa, pulang untuk mengunjunginya. Telah delapan tahun St. Gregorius meninggalkan rumah. Ia mendapati Makrina di ambang maut. Tubuhnya yang rapuh terbaring di atas dua lembar papan. Beberapa jam kemudian, Makrina pun dihantar pulang ke rumah Bapa. St. Gregorius bersama uskup setempat dan dua orang imam mengusung peti jenazah Makrina ke pemakaman. Iring-iringannya panjang dan banyak orang menangis. St. Gregorius menulis mengenai Makrina dan dari sanalah keindahan hidupnya kita kenal.

0 comments:

Post a Comment