Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 31, 2020

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Alfonsus Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Sabtu, 1 Agustus 2020

Matius 14:1-12                              

1. Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada keyakinan bahwa akal budi pada manusia merupakan anugerah khusus Tuhan yang membuat manusia menjadi ciptaan unggul dari segala ciptaan lain. Inilah yang membuat manusia memiliki kebebasan.
  • Tampaknya, dengan kebebasannya manusia dapat membuat ketentuan-ketentuan paling tidak untuk hidupnya sendiri. Maka kehidupan manusia menjadi proses pilihan-pilihan buah sikap yang berkembang karena latarbelakang keluarga, pendidikan, dan pergaulan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun kemampuan memilih merupakan buah anugerah kebebasan dari Tuhan, orang dapat terjerumus dalam tindakan yang merusak hakikatnya sebagai makhluk sosial kalau berada dalam kuasa pengaruh jahat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan waspada terhadap pengaruh jahat sekalipun tindakannya dilandasi oleh alasan menjaga hubungan baik.

Ah, yang paling pokok orang harus menjaga kehormatan dan wibawa.

0 comments:

Post a Comment