Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 13, 2020

Santo Heindrich II

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 6107 Diterbitkan: 05 September 2013 Diperbaharui: 11 Maret 2017

  • Perayaan
    13 Juli
  •  
  • Lahir
    6 Mei 972
  •  
  • Kota asal
    Albach, Hildesheim, Bavaria, Jerman
  •  
  • Wafat
    13 Juli 1024 di Pfalz Grona, dekat Göttingen, Saxony (sekarang Jerman) - oleh sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
    Tahun 1146 Oleh Beato Paus Eugenius III

Kaisar Jerman Heinrich I (Heinrich der Zanker = Heinrich sang jagoan) adalah seorang yang suka bertarung dan tiada henti-hentinya berperang. Seluruh waktunya tersita di medan pertempuran dan tiada waktu baginya untuk mendidik putranya. Karena itu ia menyerahkan pendidikan putranya yang juga bernama Heinrich kepada para biarawan.

Suatu malam, Pangeran Heindrich mendapatkan suatu penglihatan yang aneh. St. Wolfgang, gurunya terkasih semasa ia kanak-kanak, menampakkan diri kepadanya. Wolfgang menunjuk pada kata-kata “sesudah enam” yang tertulis di dinding. Tetapi, apakah itu artinya? Apakah mungkin Heindrich akan meninggal dunia dalam waktu enam hari?

Dengan pemikiran itu, ia berdoa dengan amat tekun dan sungguh selama enam hari. Tetapi, di akhir hari keenam, ia sehat walafiat. Apakah mungkin berarti enam bulan? Sang pangeran mengabdikan diri pada perbuatan baik lebih dari sebelumnya. Di akhir bulan keenam, ia merasa jauh lebih sehat dari sebelumnya. Jadi, ia memutuskan bahwa ia mempunyai enam tahun untuk mempersiapkan kematiannya. Setelah masa enam tahun berlalu, bukannya meninggal, malahan ia dipilih menjadi Kaisar Jerman. Maka, mengertilah ia akan apa arti penglihatan itu.

Karena dididik sebagai seorang biarawan; Heindrich II hidup sangat religius. Ia adalah anggota Ordo Ketiga Benediktin, karena itu ia juga dikenal sebagai Henry II, Obl.S.B. (Oblate of Saint Benedict ). Ia berupaya sekuat tenaga agar rakyatnya tenteram dan damai. Demi membela keadilan, ia harus bertempur dalam banyak peperangan. Sasarannya ialah ketertiban dalam seluruh wilayah kerajaan dan pembaharuan gereja. Ia seorang yang jujur dalam pertempuran dan ia mendesak agar bala tentaranya bersikap demikian pula.

Ia menghalau suku-suku Slavia yang menyerang wilayahnya. Ia menyatukan daerah Bohemia, Marovia dan Burgundi kedalam kekuasaannya; dan menyerahkan kembali Hungaria kepada gereja. Kemudian ia menuju Italia. Disana ia mengusir Paus-tandingan  Gregorius dan mengembalikan Paus Benediktus VIII ke Tahta Kepausan.

Heindrich dan Isterinya St. Kunigunda kemudian  dimahkotai sebagai kaisar dan permaisuri di Roma pada tahun 1014. Suatu kehormatan besar sebab Paus Benediktus VIII sendiri yang memahkotai mereka.

Kaisar Heindrich II adalah salah seorang penguasa Kristen terbaik dalam sejarah. Ia mendorong dilakukannya reformasi dalam Gereja. Ia memajukan perkembangan biara-biara baru dan mendirikan gereja-gereja yang indah. Ia menunjukkan kasihnya kepada Yesus dan Gereja dengan ketulusan dan cinta kasih. Ia adalah seorang pendoa dan amat terpikat pada kehidupan religius. Namun demikian, ia menerima perannya sebagai seorang suami dan pemimpin, dan menunaikan tugas tanggung jawabnya sepenuh hati. Heindrich baru berusia limapuluh dua tahun ketika ia wafat pada tahun 1024. Ia dimakamkan berdampingan dengan isterinya St. Kunigunde dalam bangunan yang paling indah yang pernah ia dirikan : Kathedral Bamberg.

Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Beato Eugenius III pada tahun 1146. Paus St. Pius X memaklumkan Kaisar Heindrich sebagai pelindung Ordo Ketiga Benediktin.

0 comments:

Post a Comment