Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 4, 2020

Santa Elizabeth dari Portugal

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 7205 Diterbitkan: 02 September 2013 Diperbaharui: 05 Februari 2019

  • Perayaan
    04 Juli
  •  
  • Lahir
    tahun 1271
  •  
  • Kota asal
    Madrid - Spanyol
  •  
  • Wafat
    4 Juli 1336 di Estremoz, Portugal - Sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
    Tahun 1626 oleh Paus Urbanus VIII

Elizabeth adalah puteri Raja Spanyol Pedro III dan Ratu Constantia. Ia dilahirkan pada tahun 1271 dan diberi nama Elizabeth sesuai dengan nama buyutnya : St. Elisabeth dari Hungaria. Pada usia muda Ia sudah dinikahkan dengan Raja Denis dari Portugal. Elizabeth seorang puteri yang cantik serta menyenangkan. Ia juga seorang yang taat beragama, ia ikut ambil bagian dalam Misa setiap hari. Elizabeth seorang isteri yang menawan pula.

Pada mulanya, suaminya sayang padanya, tetapi tak lama kemudian ia mulai menyebabkan penderitaan besar pada isterinya itu. Meskipun Raja Denis seorang pemimpin yang baik, ia tidak seperti isterinya yang suka berdoa dan melakukan kebajikan. Sesungguhnya, dosa-dosanya yang melanggar kemurnian menjadi skandal heboh di seluruh kerajaannya.

St. Elizabeth berusaha menjadi ibu yang penuh kasih sayang bagi anak-anaknya, Alphonso dan Constance. Ia juga murah hati serta penuh perhatian pada rakyat Portugal. Meskipun suaminya tidak setia, Elizabeth terus berdoa agar suatu hari nanti suaminya itu mengubah perangainya. Elizabeth tidak mau bersedih dan marah. Ia memperdalam kehidupan doanya dan ikut dalam spiritualitas Fransiskan. Lambat-laun, raja mulai tergerak hatinya oleh kesabaran serta teladan hidup isterinya. Ia mulai memperbaiki sikap hidupnya. Ia mohon maaf pada isterinya serta menaruh hormat pada isterinya itu.

Pada tahun 1323 puteranya Pangeran Alfonso memberontak terhadap suaminya Raja Denis, karena Raja ingin memberikan tahta kerajaan pada seorang anak haramnya.  Pasukan kerajaan dan pasukan pangeran Alfonso sedang berbaris menuju perang terbuka. Mendengar ini, Ratu Elizabeth berlari ke medan perang dan berdiri diantara dua balatentara yang sedang siap-siap bertempur. Ia lalu berbicara pada mereka  dengan penuh wibawa hingga pada akhirnya mampu mencegah pertumpahan darah antara ayah dan anak.

Di saat-saat terakhir ketika raja terbaring sakit, ratu tidak pernah beranjak dari sisinya kecuali untuk pergi Misa. Raja Denis meninggal pada tanggal 6 Januari 1325. Ia menunjukkan tobat mendalam atas dosa-dosanya dan wafat dalam damai.

Setelah kematian raja, Elisabeth membagi-bagikan hartanya kepada orang miskinmeninggalkan Istana dan menjadi anggota Ordo ketiga Fransiskan di biara yang ia dirikan di Coimbra.

Pada 1336 anaknya, yang kini sudah menjadi Raja Affonso IV, berbaris bersama tentaranya untuk berperang melawan menantunya, Raja Castile.  Alfonso hendak menghukum menantunya itu karena telah menjadi suami lalai dan kasar.  Meskipun sudah uzur dan kesehatannya memburuk, namun nenek Elizabeth bergegas ke medan perang di Estremoz, Portugal, dan sekali lagi ia berhasil mencegah pertumpahan darah dalam keluarganya.

Dalam sisa hidupnya Elizabeth terus melakukan perbuatan-perbuatan amal kasih dan laku tobat. Ia merupakan teladan mengagumkan dalam kebaikan hatinya terhadap orang-orang miskin.  Perempuan yang lemah lembut ini juga menjadi pendamai dalam perselisihan antar kerajaan di Eropa saat itu.

St. Elizabeth dari Portugal wafat pada tanggal 4 Juli 1336. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Urbanus VIII pada tahun 1626.

0 comments:

Post a Comment