Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 13, 2014

NITIS?


Senin 8 Desember 2014 jam 15.30 adalah saat dari Kelompok Bangunharjo untuk pertemuan kedua Jagongan Iman. Pertemuan terjadi di rumah Bu Agnes Trijoko yang pada pertemuan itu memanfaatkan untuk berpamitan pindah rumah di Sorowajan, Paroki Baciro. Pertemuan kedua berbicara tentang bagian Syahadat Katolik yang berbunyi "dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita". Dari pembicaraan di kelpompok-kelompok yang melibatkan 29 orang peserta (18 ibu dan 11 bapak), muncul beberapa soal: arti Putra tunggal, kalau Yesus adalah Tuhan mengapa tidak tahu kapan hari akhir terjadi, mengapa disebut Tuhan dan yang menyebut orang Kristen atau siapa, arti Yesus Kristus, beda "Allah" dan Tuhan.

Terhadap soal-soal itu muncul beberapa pendapat dalam pembicaraan umum:
  • Nitis. Kata nitis dalam bahasa Jawa berarti menjelma. Yang menjadi pegangan adalah Yesus sebagai Firman (lihYoh 1:1.14), yaitu sebagai Allah yang nitis dalam manusia. Terhadap pandangan ini ada yang berbeda persepsi. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia sehingga sabda Yesus adalah sabda Allah. Sebagai Firman Yesys mempunyai fungsi Komunikator Allah atau menjadi jembatan hubungan Allah dan manusia. Yesus menjadi tukang ngedhongke (petugas menjelaskan) bagi yang tidak memahami kehendak ilahi. Dalam hal ini Yesus sungguh Allah sungguh manusia. Dalam hal istilah nitis, ini menunjukkan adanya tokoh ilahi yang masuk dalam orang tertentu, maka ada dua sosok. Yesus adalah satu sosok yang Allah sungguh dan manusia sungguh.
  • Allah Tritunggal. Berbicara tentang Yesus tak dapat dilepaskan dari Allah Pencipta. Yesus berasal dari Allah yang memiliki karya penyelamatan. Di dalam Perjanjian Lama ketika akan menciptakan manusia Allah menyebut diri-Nya "kita" atau "kami" (lih Kej 1:26). Bahkan Roh pun sudah dikisahkan sejak penciptaan dalam kata-kata "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air." (Kej 1:2).
Untuk memperdalam pembicaraan, dua nomor dari Katekismus Gereja Katolik (KGK) diketengahkan dan diuraikan:
  • KGK 430.  "Yesus" dalam bahasa ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandakan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia.
  • KGK 436.  "Kristus" adalah kata Yunani untuk ungkapan Ibrani "Mesias" yang berarti "terurapi". Ia menjadi nama bagi Yesus, karena Yesus secara sempurna memenuhi perutusan ilahi, yang dimaksudkan oleh gelar "Kristus". Karena, bangsa Israel mengurapi dalam nama Allah orang-orang yang ditahbiskan oleh Tuhan untuk perutusan tertentu. Itu terjadi pada para raja, pada para imam dan kadang-kadang pada para nabi. Terutama pengurapan itu terjadi pada Mesias yang akan diutus Tuhan untuk mendirikan Kerajaan-Nya secara definitif. Mesias harus diurapi oleh Roh Tuhan" sekaligus sebagai raja dan sebagai imam, tetapi juga sebagai nabi`. Yesus dalam tugas-Nya yang rangkap tiga sebagai imam, nabi, dan raja memenuhi harapan Israel akan Mesias.

0 comments:

Post a Comment