Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 2, 2014

Sabda Hidup

Rabu, 03 Desember 2014
Pesta St. Fransiskus Xaverius
warna liturgi Putih
Bacaan:
1Kor. 9:16-19,22-23; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-20. BcO Kis. 20:17-36

Markus 16:15-20:
15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." 19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Renungan:
Beberapa waktu lalu kita dibuat kagum oleh seorang gadis yang menguasai puluhan bahasa. Aku pun juga sering kagum dengan orang-orang yang sangat cerdas dalam berbagai macam bahasa. Rasanya kemampuan ini bisa membuat mereka hidup di manapun. Dengan siapa pun mereka bisa bercakap-cakap.
Bagi Yesus tanda orang yang percaya adalah, "mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka". Kala merenungkan ini dan ditatapkan dengan kisah di atas, aku bertanya apakah merekalah yang bisa disebut orang yang percaya? Rasaku bukan itu. Akan ada banyak orang dianggap tidak percaya kalau hal itu kriterianya. Rasa saya kalimat itu bisa mengarah pada kemampuan orang untuk menangkap, mengerjakan dan terbuka pada hal-hal baru. Orang yang percaya tidak pernah takut menghadapi segala sesuatu yang baru. Karena mereka yang percaya mampu berbahasa dengannya dan membahasakan hal baru tersebut dengan bahasa-bahasa baru. Mereka yang tidak berani melangkah pada situasi dan hal baru adalah mereka yang tidak mempunyai kepercayaan, kolot dan kaku.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu diutus ke tempat dan pekerjaan yang sama sekali baru bagimu dan lihatlah tingkat kepercayaanmu untuk menjalankannya.

Refleksi:
Apa yang sering menghalangimu untuk percaya dalam menghadapi situasi dan hal baru?

Doa:
Tuhan, bantulah aku agar mampu "berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru" dengan segala hal yang kutemui. Amin.

Perutusan:
Aku percaya Tuhan selalu membuka kemampuanku untuk berbahasa dan bertemu dengan situasi baru.

0 comments:

Post a Comment