Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 30, 2014

TAMU MONIKA


Ini terjadi pada hari Minggu 21 Desember 2014. Dua puluh lima orang ibu-ibu dan 2 anak kecil mengunjungi para rama Domus Pacis dari jam 09.00-11.00. Mereka datang sebagai komunitas Katolik di Paroki Pringwulung. Komunitas ini bernama Paguyuban Monika, yang aktif sebagai kelompok doa untuk panggilan imam, suster, bruder. Acara kunjungan ini diisi dengan doa rutin mereka bersama para rama. Para rama yang ikut menyambut adalah Rama Yadi, Rama Tri Wahyono, Rama Harto dan Rama Bambang.

Pembuka

Kunjungan ini dibuka oleh Bapak Winantono sebagai koordinator kelompok. Pak Win mengucapkan kata-kata sapaan spada (Jawa: kula nuwun) bagi para rama dengan tembang tradisional Jawa model pangkur:
Ulun dhutaning Monika (Saya adalah wakil Monika)
Paguyuban Doa puniki (Sebuah Paguyuban Doa)
Wigatose sowan ulun (Yang menjadi maksud kami)
Lumarap ing ngarsa ndiko (Mengunjungi Anda semua)
Nyaketake, ndedonga mring pra sedulur (Mempererat hubungan, berdoa bagi para saudara)
Amrih binerkahan Gusti (Agar mendapatkan berkat Tuhan)
Suka rena ing penggalih (Hati menjadi gembira ria).

Sesudah pembuka pertemuan Paguyuban Monika dan rama-rama Domus Pacis diisi dengan ibadat dengan buku panduan yang biasa dipakai oleh paguyuban ini dalam pertemuan rutin. Tetapi dalam pertemuan di Domus hari ini bagian bacaan Alkitab diganti sharing para rama. Yang disharingkan adalah "Bagaimana para rama sampai tua menjaga kesegaran imamatnya?". Dalam sharingnya:Pak Win memang sudah menyiapkan pembuka itu dan beberapa hari sebelumnya meminta Rama Bambang untuk menjawabnya. Maka Rama Bambang, sesudah Pak Win mengidungkan pangkur di atas, menjawab juga dengan tembang Jawa model pangkur:
Kaparenga matur kula (Perkenankan saya bicara)
Atas asma para rama Domus Pacis (Atas nama para rama Domus Pacis)
Katur sagung para tamu (Kepada semua tamu)
 Paguyuban Monika (Paguyuban Monika)
Paguyuban saking Paroki Pringwulung (Paguyuban dari Paroki Pringwulung)
Sugeng rawuh ndika sadaya (Selamat datang bagi Anda semua)
Mugi saya ndherek Gusti (Semoga semakin ikut Tuhan).

Ibadat dan Sharing

Paguyuban Monika ini bersama dengan para rama Domus kemudian mengadakan ibadat dengan panduan yang biasa dipakai oleh paguyuban. Tetapi bagian sabda diisi dengan sharing dari para rama tentang "Bagaimana menjaga kesegaran imamat di masa tua".

  • Rama Yadi menjaga diri selalu tersenyum terutama menghadapi hal-hal yang tidak dipahami baik karena tidak kekuatan intelektual yang melemah maupun karena tidak menangkap yang dibicarakan karena kekuatan indera lemah misalnya karena pendengaran. Dalam hal-hal yang tidak cocok pun juga tersenyum.
  • Rama Tri Wahyono selalu bersikap ndableg, yaitu nekad melakukan yang diinginkan tanpa mempertimbangan apapun risikonya.
  • Rama Harto menjaga diri dengan tetap melayani tamu-tamu yang datang minta doa atau pertimbangan hidup.
  • Rama Bambang membiasakan diri doa batin dengan mengomongkan apapun yang dihadapi dengan Tuhan dalam hati.
Kunjungan ini diakhiri dengan dari Rama Harto dan kemudian menikmati snak yang dibawa oleh paguyuban. Dalam kunjungan ini semua penghuni Domus Pacis, termasuk karyawan, mendapatkan bingkisan Natal.

0 comments:

Post a Comment