Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, December 31, 2014

Sabda Hidup

Kamis, 01 Januari  2015
HARI RAYA
SANTA MARIA BUNDA ALLAH
warna liturgi Putih
Bacaan:
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21 BcO Ibr. 2:9-17

Lukas 2:16-21:
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Renungan:
Ada kecenderungan orang mengomentari apa yang terjadi. Dan ketika ada komentar maka ia balas mengomentari. Saling komentar pun berlangsung dan percakapanpun menjadi panjang.
Maria Bunda Allah mengambil sikap yang berbeda. Ia diam dengan segala kisah yang disampaikan oleh para gembala. Ia diam dan menyimpan komen-komen itu di dalam hatinya. "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Luk 2:19). Maria merenungkan segala percakapan dan warta para gembala.
Ada saatnya kita diam dan merenungkan segala komen yang kita terima. Tidak semua komen mesti dikomenin kembali. Ada saatnya kita membatinkan dan merenungkannya serta membiarkan semuanya bekerja dalam permenungan kita.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Ingatlah bagaimana sikapmu ketika ada orang berkomentar tentang dirimu.

Refleksi:
Apa arti diam bagimu?

Doa:
Ya Allah semoga aku mampu menjaga suaraku. Semoga bersamaMu aku mampu membatinkan dan merenungkan segala perkara yang tak tertanggung oleh kekuatanku sendiri. Amin.

Perutusan:
Aku akan belaja menahan diri mengkomentari komentar orang kepadaku.

0 comments:

Post a Comment