Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 11, 2014

ROSARIO DOMUS PACIS





Pada Minggu 7 Desember 2014 pada jam 08.00 mobil L300 dan Grandmax keluar dari kompleks Domus Pacis. Pada hari ini para relawan-relawati program Novena Ekaristi Seminar bersama-sama ziarah ke Mojosongo, Solo. Ketika sampai Mojosongo sekitar jam 10.20, rombongan Rama Agoeng dengan staf Komsos KAS bergabung. Rombongan Komsos tidak dapat bersama-sama dari Domus karena pada Sabtu malam 6 Desember 2014 melayani pemutaran film kisah almarhum Rama Kardinal Darmojuwono di Cawas. Yang ikut dari relawan-relawati adalah Pak Paryono, Pak Handoko, Pak Kus, Bu Mumun, Bu Rini, Bu Ratmi, Bu Mardanu, Bu Kus, Bu Tatik, Bu Sri, Bu Wardi, dan Bu Rini Wandi. Staf Komsos terdiri dari Pak Noto, Pak Martinus, Wisnu, Indra, dan Andre. Sedang dari Komunitas Domus Pacis ada Pak Tukiran, Pak Heru, Mbak Tari, Yahya, Rama Yadi, Rama Harto, Rama Agoeng, dan Rama Bambang. Bu Laksono yang sedianya ikut pamit karena hari itu keluarganya datang berkumpul.

Sesudah duduk-duduk sejenak dan juga ada yang mencari kelegaan dengan buang air kecil, rombongan mengadakan Ibadat Rosario Domus Pacis yang dipandu oleh Rama Bambang. Disebut Ibadat Rosario Domus karena dengan rosario para peserta diajak untuk bersama-sama merenungkan kembali hidup dalam jaringan antara Komunitas Rama Domus Pacis dan para relawati-relawan. Proses ibadat ini adalah sebagai berikut:
  • Pembuka. Nyanyian "Ndherek Dewi Maria", Tanda salib, Aku percaya, Kemuliaan, Terpujilah, Bapa Kami, Tri Salam Maria Triniter (hubungan Bunda Maria dengan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus), Kemuliaan, Terpujilah.
  • Renungan awal sambung dekat dengan Domus Pacis. Para peserta diajak hening mengingat kembali saat pertama dekat dengan rama-rama Domus. Kemudian ada kesempatan untuk menyampaian sharing. Di sini Pak Kus memberikan sharing. Sesudah sharing disambung dengan doa Bapa Kami, 10X Salam Maria bergantian, Kemuliaan, Terpujilah.
  • Renungan perkembangan saat ini hubungan antara kelompok relawati-relawan dan Domus Pacis. Sesudah merenung Pak Tukiran dan Rama Agoeng menyampaikan sharing. Sesudah sharing disambung dengan doa Bapa Kami, 10X Salam Maria bergantian, Kemuliaan, Terpujilah.
  • Renungan makna yang dialami dengan hidup bersama Domus Pacis. Sebagaimana yang terjadi sebelumnya, para peserta hening merasa-rasakan hal-hal yang dipandang menambah kemantapan hidup dengan kebersamaan ini. Bu Mumun dan Bu Rini menyampaikan sharing.  Sesudah sharing disambung dengan doa Bapa Kami, 10X Salam Maria bergantian, Kemuliaan, Terpujilah.
  • Terang Kitab Suci. Rama Bambang membacakan kutipan Injil Minggu ini, yaitu Mrk 1:1-8, dengan memberikan gambaran latar belakang Kitab Nabi Yesaya sebagaimana didapat dari renungan Rama Gianto, SY dalam internet. Dari bacbonaan ini para peserta kemudian diajak berpendapat terhadap pertanyaan "Kalau kita masuk dalam kisah Injil itu, kira-kira kita jadi yang mana: Yohanes Pembaptis, Yesus, orang banyak?" Dari pembicaraan dengan kiri-kanan ternyata muncul berbagai gambaran yang disampaikan.  Sesudah ungkapan-ungkapan disambung dengan doa Bapa Kami, 10X Salam Maria bergantian, Kemuliaan, Terpujilah.
  • Doa umat. Rama Bambang kemudian memberikan kesempatan untuk berdoa dalam hati. Sesudah itu yang mau mengungkapkan secara spontan juga diberi kesempatan. Sesudah doa umat disambung dengan doa Bapa Kami, 10X Salam Maria bergantian, Kemuliaan, Terpujilah.
  • Penutup. Tanda salib, nyanyian "Ndherek Dewi Maria".
Ibadat Rosario itu berlangsung sekitar 90an menit. Sebelum keluar dari kompleks Peziarahan Mojosongo, rombongan sempat berfoto bersama. Kemudian rombongan menuju rumah asal Bu Tatik di Banjarsari. Keluarga kakak dan adik-adik Mbak Tatik sudah menanti dan menyambut dengan penuh keakraban. Hidangan snak dan santap siang sudah disiapkan. Semua menikmati dengan penuh kegembiraan dan canda ria. Ketika meninggalkan rumah asal Mbak Tatik, rombongan terpisah dalam 3 mobil: 1) Rombongan Rama Agoeng dan Komsos menuju Paroki Kartasura; 2) Rombongan Rama Yadi pulang mendahului karena kondisi Rama Harto masuk angin dan perut sakit; 3) Rombongan Rama Bambang yang mampir berbelanja oleh-oleh.

0 comments:

Post a Comment