Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 25, 2015

Lamunan Pesta Wajib

Santo Timotius dan Titus, Uskup
Senin, 26 Januari 2015

Markus 3:22-30

3:22. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, yang namanya persaingan dapat membuat orang berebut status dan popularitas. Orang dapat saling menonjolkan kekuatan diri dan menunjuk kelemahan yang lain.
  • Tampaknya, karena persaingan orang dapat berkonsentrasi mensosialisasikan kekurangan saingannya. Dengan mengabarkan kekurangan lawan orang dapat berharap agar banyak orang ikut memandang sang lawan buruk.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa menunjuk kekurangan lawan dalam persaingan adalah wajar asal masih mampu mengakui kebaikan sang lawan, karena kalau orang sudah tak mampu melihat kebaikan musuh dan bahkan menjelelekkannya, dia sudah terpuruk tanpa kecerahan hidup sedikitpun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan ikhlas mengakui kebaikan dan keluhuran yang ada dalam karya orang lain sekalipun itu membuatnya tergusur.
Ah, musuh yang tetap musuh sehingga harus disingkirkan.

0 comments:

Post a Comment