Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 2, 2015

Sabda Hidup

Sabtu, 03 Januari  2015
Nama Yesus Yang Tersuci,
St. Fulgensius, Kuriakos Elias Chavara
warna liturgi Putih
Bacaan:
1Yoh. 2:29-3:6; Mzm. 98:1,3cd-4,5-6; Yoh. 1:29-34 BcO Kid. 5:2-6:2

Yohanes 1:29-34:
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Renungan:
Bagaimana rasamu ketika ada orang memperkenalkan dirimu sebagai orang hebat di tengah kerumunan orang yang mengaguminya? Mungkin ada rasa malu, atau senang atau salah tingkah atau apa?
Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba yang dinanti-nanti di tengah orang-orang yang mengaguminya. Ia dengan tulus memberi kesaksian tentang Yesus. Baginya kehadiran Yesus menjadi saat baginya untuk mundur.
Ada banyak orang memberi kesaksian tentang kita dengan aneka macam alasannya. Mereka memberi kesaksian tentang kita selaras dengan perjumpaan dengan kita. Apapun bentuk perjumpaan itu telah membentuk image seseorang pada kita. Maka seluruh keberadaan kita adalah kesaksian kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berada di tengah-tengah kerumunan lalu ada orang yang memperkenalkan siapa dirimu.

Refleksi:
Bagaimana anda menghadirkan diri anda di hadapan orang-orang?

Doa:
Tuhan semoga aku bisa menghadirkan diri yang menjadi kesaksian hidup atas kehadiranMu dalam diriku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghadirkan kesaksian kehadiran Tuhan dalam hidupku.

0 comments:

Post a Comment