Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 30, 2015

Sabda Hidup

Sabtu, 31 Januari  2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko
warna liturgi Putih
Bacaan:
Ibr. 11:1-2,8-19; Mzm. MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Mrk. 4:35-41 BcO Rm. 11:13-24

Markus 4:35-41:
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Renungan:
Suatu kali di sebuah keluarga anak-anak ribut bertengkar. Suara mereka begitu riuh memenuhi seluruh ruangan di rumah tersebut. Makin lama makin keras pertengkaran mereka. Ayahnya terbangun dan dengan suara keras menghardik anak-anaknya. Mereka pun diam mendengar bentakan ayahnya.
Gambaranku kala baca Injil ini Mrk. 4:35-41, aku terbayang kisah tadi. Yesus bagaikan ayah bagi alam ini. Ia menghardik taufan dan taufan pun diam mendengar gertakanNya. Ia menguasai taufan dan alam. Hardikannya meredakan angin.
Dalam kehidupan kadang memang dibutuhkan adanya hardikan untuk menenangkan suasana. Mereka yang berkelahi, bertengkar dan beradu mulut diam kala mendengar hardikan. Daya hardikan itu menguasai suasana dan menundukkan keributan.

Kontemplasi:
Tutuplah matamu. Hadirkan kisah dalam Injil Mrk. 4:35-41. Jadilah salah satu pemeran dalam kisah tersebut?

Refleksi:
Bagaimana pengalamanmu mengatasi keributan?

Doa:
Ya Yesus semoga aku mempunyai daya dan kecerdasan mengatasi keributan yang ada. Amin.

Perutusan:
Aku akan menenangkan suasana di sekitarku.

0 comments:

Post a Comment