Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 26, 2015

Sabda Hidup

Selasa, 27 Januari  2015
St. Angela Merici, St. Robertus, Alberikus, & Stefanus
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Ibr. 10:1-10; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk. 3:31-35. BcO Rm. 9:1-18

Markus 3:31-35:
31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. 32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." 33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" 34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Renungan:
Seorang ibu tentu ingin melihat kondisi anaknya. Apalagi bila ia berpisah lama. Pada minggu kunjungan di seminari para ibu dan keluarga sering datang. Mereka ingin bertemu dengan anak-anaknya setelah sebulan berpisah. Pada hari itu seminari jadi penuh. Banyak orang datang. Para seminaris pun senang karena kehadiran orang tua dan oleh-oleh yang dibawa.
Dalam Injil Mrk. 3:31-35 Yesus menunjukkan sikap yang berbeda dengan para seminaris ketika didatangi ibu dan saudara-saudaraNya. Ketika orang memberitahukan kedatangan mereka jawabNya, "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" (Ay. 33). Bagi Yesus, ibu dan saudara-saudari adalah mereka yang mendengarkan dan melaksanakan kehendak Bapa.
Mungkin bagi kita tidak mudah mendengar jawaban Yesus itu. Namun kalau melihat sikap Maria tampaknya tidaklah sulit. Ia adalah salah satu pendengar dan pelaksana sabda Tuhan yang baik. Maka dalam hal ini, ia pun masuk dalam kategori ibu dan saudara-saudara Yesus. Ia pun bersukacita bersama dengan orang-orang yang disebut ibu dan saudara.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Bayangkan persaudaraan dalam keluargamu. Apakah sabda Bapa didengarkan dan kehendakNya dijalankan?

Refleksi:
Tulislah arti saudara dalam hidupmu.

Doa:
Tuhan semoga saudara-saudariku terbuka pada sabdaMu dan aku pun bisa bersaudara dengan mereka yang setia kepadaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka persaudaraanku dengan para pribadi yang setia pada sabda dan kehendak Allah.

0 comments:

Post a Comment