Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 8, 2015

Sabda Hidup

Jumat, 09 Januari  2015
St. Andreas Korsini
warna liturgi Putih
Bacaan:
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk 5:12-16. BcO Yes. 65:13-25

Lukas 5:12-16:
12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." 15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Renungan:
"Aku mau, jadilah engkau tahir" (Luk 5:13). Kata-kata Yesus "Aku mau" memberi kesan tersendiri bagiku. Perkataan tersebut membuat si kusta pun tahir.
"Aku mau" pantaslah menjadi milik kita terutama kala menghadapi mereka yang membutuhkan pertolongan kita. Kata ini sungguh akan mengubah dan mewujudkan harapan. Contohnya kala kita diminta kesanggupan kita mengurus sesuatu dan kita menjawab "aku mau" maka harapan dan cita-cita mereka yang meminta pun terwujud. Dan pada saat kita menjalaninya maka kita pun akan diubah olehnya. Kita menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita menjadi bisa melakukan sesuatu dan banyak lagi.
Marilah kita berani mengatakan "aku mau". Kemauan itu yang akan mendorong kita belajar terus dan terus mencoba sampai akhirnya kita bisa, bahkan bisa melakukan sesuatu yang tak terkira sebelumnya.

Kontemplasi:
Duduklah dengan mata terpejam. Bayangkan ada orang datang padamu dan mengatakan, "Maukah engkau menolongku?"

Refleksi:
Apa arti kalimat "aku mau" bagimu?

Doa:
Tuhan, Engkau mau mentahirkan si kusta. Semoga Engkau pun mau mentahirkan aku dari segala dosaku. Amin.

Perutusan:
Aku mau mengulurkan tanganku pada mereka yang meminta pertolongan atau mempercayaiku.

0 comments:

Post a Comment