Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 3, 2015

Lamunan Pekan Biasa XIII

Sabtu, 4 Juli 2015

Matius 9:14-17

9:14. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada pandangan bahwa hidup keagamaan adalah menjalankan tatanan dan kebiasaan yang sudah ada sejak lama. Tatanan dan kebiasaan diyakini sebagai hal luhur yang diteladankan oleh sang pendiri.
  • Tampaknya, dengan menjalankan tradisi itu orang dalam beragama merasa dekat dengan Tuhan. Bahkan dengan menjalankan bentuk-bentuk ungkapan yang sama turun temurun orang merasa setia kepada Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa setekun apapun tindakan orang menjalani bentuk-bentuk tradisional dalam beragama tetapi tidak mampu mengalami kebahagiaan di kedalaman batin yang membuat sukacita dalam kebersamaan hidup kongkret sehari-hari dengan siapapun, hal itu dapat berbahaya menghancurkan hidup sendiri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu menemukan ungkapan dan wujud ikut Tuhan sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budayanya.
Ah, mengutak-utik tradisi agama berbahaya menghadirkan kesesatan.

0 comments:

Post a Comment