Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, July 30, 2015

Sabda Hidup



Jumat, 31 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Ignasius dr Loyola
warna liturgi Putih 
Bacaan
Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37; Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab; Mat. 13:54-58 Luk. 14:25-33. BcO 1Raj. 16:29-17:16

Matius 13:54-58:
54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Renungan:
Yesus yang hebat sempat membuat para tetangganya kagum. Namun setelah mereka tahu siapa Yesus dan asal-usulnya mereka kecewa dan menolak Tuhan.
Kalau saya malah mempunyai sikap yang berbeda dengan tetangga-tetangga Yesus. Saya sering kagum dengan keberhasilan orang-orang apalagi kala tahu dulunya mereka berasal dari keluarga yang kesulitan ekonomi. Bagiku mereka adalah contoh pribadi-pribadi yang luar biasa. Saya percaya bahwa banyak pengalaman sulit telah dilalui. Dan pengalaman itu menjadi bekal bagi hidupnya untuk mencapai keberhasilan sekarang.
Daya juang hidup seseorang selalu mempesona bagiku. Tanpa mereka tebar pesona, pesona itu telah memancar dengan sendirinya. Kita pun rasanya pantas menghargai perjuangan orang. Penghargaan ini menjadi ruang pembelajaran tersendiri bagi kehidupan kita. Mari kita belajar dari mereka apapun latar belakangnya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bertemu dengan orang yang telah berhasil. Dia menceritakan bagaimana perjuangannya mencapai itu.

Refleksi:
Langkah-langkah apa yang akan kau lalui agar sampai pada keberhasilan hidup?

Doa:
Tuhan, semoga aku mempunyai kekuatan untuk berjuang. Dan aku pun mampu menghargai mereka yang berhasil walau kami tahu latar belakangnya. Amin.

Perutusan:
Aku akan belajar dari mereka yang hebat. -nasp-

0 comments:

Post a Comment