Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 22, 2015

Tremor pada Usia Lanjut

diambil dari http://bali.bkkbn.go.id

TREMOR atau gemeteran adalah suatu keadaan yang wajar dijumpai pada masyarakat atau orang lanjut usia (lansia). Beberapa peneliti telah menegaskan bahwa tremor hendaknya tidak dijadikan sebagai gambaran normal dari proses penuaan. Gambaran ini dapat pula dijumpai pada populasi secara umum, walaupun angka prevalensi dapat berbeda.

Tremor adalah serentetan gerakan involunter, ritmis, berupa getaran yang timbul karena berkontraksi dan berelaksasinya otot-otot yang berlawanan secara bergantian dan berulang-ulang. Tremor dapat terjadi karena adanya gangguan persarafan yang menuju ke otot. Keadaan ini dapat melibatkan satu atau lebih bagian tubuh, seperti pada tangan, lengan, kepala, tungkai kaki atau tubuh.

Karakteristik lainnya, seseorang yang mengalami tremor akan kesulitan dalam menulis atau menggambar, bermasalah dalam memegang atau mengontrol penggunaan alat-alat makan dan terkadang bersuara gemetar. Keadaan ini dipicu dan diperberat oleh stres emosional dan keletihan fisik. Selain itu dapat juga disebabkan oleh posisi tubuh atau gerakan tertentu. Tremor dapat terjadi pada berbagai tingkatan usia, tetapi paling sering pada usia pertengahan dan lansia -- pria maupun wanita.

Sifat dan Klasifikasi

Tremor dapat bersifat fisiologis (normal) maupun patologis (abnormal). Tremor fisiologis menunjukkan hal itu merupakan gejala normal, dijumpai pada semua kelompok otot dan menetap dalam keadaan terjaga maupun pada beberapa fase tidur. Tremor ini didapatkan bila anggota gerak ditempatkan pada posisi yang sulit atau bila orang melakukan suatu gerakan yang disadari dengan sangat lambat.

Tremor yang terlihat pada orang yang sedang marah atau ketakutan merupakan aksentuasi. Kelelahan fisik, hipoglikemia, hipertiroidism, keracunan logam berat, peminum alkohol dan demam dapat juga menyebabkan timbulnya tremor fisiologis. Keadaan ini tidak disebabkan oleh penyakit neurologis, namun sebagai reaksi terhadap penggunaan berbagai obat-obat stimulan, kecanduan alkohol atau kondisi medis yang telah disebutkan. Tremor ini akan membaik jika faktor penyebabnya tertangani.

Beberapa jenis tremor abnormal seperti tremor akibat kelainan metabolik yang berhubungan dengan tremor postural atau tremor pada saat beraktivitas, tremor familial, merupakan variasi atau peningkatan dari tremor fisiologis yang kemudian memiliki makna klinis. Tremor patologis diartikan dalam penggunaan klinik, terutama ketika mengenai bagian distal anggota gerak (terutama jari-jari dan tangan), kepala, lidah atau rahang dan hanya dijumpai pada saat penderita terjaga.

Pengelompokan tremor berdasarkan kecepatan dan irama gerakannya, di mana dan seberapa sering terjadi serta beratnya:, sbb. :

1. Tremor aksi, terjadi ketika otot dalam keadaan aktif.

2. Tremor istirahat, terjadi ketika otot sedang beristirahat. Meskipun penderita sedang beristirahat total, lengan atau tungkainya bisa terus bergemetar. Tremor ini bisa merupakan pertanda dari penyakit Parkinson. Pada Parkinson, gerakan jari-jari mirip gerakan menghitung uang atau membuat pil, semakin diperparah oleh stres dan emosi yang kuat.

3. Tremor yang disengaja, terjadi jika seseorang membuat gerakan yang disengaja. Tremor ini bisa terjadi pada orang yang memiliki kelainan serebelum (otak kecil) atau penghubungnya. Penyebab tersering terjadinya tremor ini adalah multiple sclerosis. Tremor yang disengaja juga bisa terjadi pada penyakit neurologis lainnya seperti stroke atau pecandu alkohol menahun. Tremor yang disengaja biasanya menunjukkan gerakan yang lebih lambat daripada tremor esensial serta menyebabkan gerakan yang lebih luas dan tak beraturan.

4. Tremor esensial, merupakan tremor yang biasanya mulai timbul pada masa dewasa, yang secara perlahan menjadi semakin nyata dan tidak memiliki penyebab yang pasti. Tremor ini biasanya bersifat ringan dan tidak menunjukkan adanya penyakit yang serius, tetapi bisa mengganggu, yaitu mempengaruhi tulisan tangan penderita atau menyebabkan kesulitan dalam menggunakan alat-alat rumah tangga. Keadaan ini diperberat oleh stres emosional, kecemasan, kelelahan, kafein ataupun obat-obatan yang diresepkan dokter, seperti obat untuk asma dan emfisema.

5. Tremor senilis, tremor esensial yang terjadi pada usia lanjut.

6. Tremor familial, tremor esensial yang terjadi di dalam satu keluarga.

Dua Penyebab

Ada dua penyebab utama terjadinya gejala tremor patologis pada lansia, yaitu tremor esensial dan penyakit Parkinson. Tremor esensial maupun penyakit Parkinson tidak spesifik berkaitan dengan lansia, tetapi prevalensi keduannya meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia.

Walaupun tremor bukan merupakan gambaran "normal" lansia, namun frekuensi timbulnya tremor patologis sangat meningkat pada usia di atas 60 tahun dan tremor esensial dijumpai sebanyak 12-15 kali lebih banyak dibandingkan penyakit Parkinson.

Diagnosis tremor esensial ditegakkan jika tidak dijumpai adanya tanda-tanda neurologis lain yang nyata (membedakan dengan penyakit Parkinson), gangguan metabolik (misalnya disfungsi tiroid) atau adanya zat farmakologik yang dapat menimbulkan tremor. Etiologi tremor esensial hingga saat ini tidak diketahui. Faktor genetik diketahui punya peranan penting, hampir 40% penderita melaporkan adanya riwayat keluarga. Sering mengenai tangan, walaupun kepala juga dapat terkena dan jarang mengenai tungkai, dagu, bibir, kelopak mata dan suara.

Sangat penting untuk membedakan antara tremor esensial dengan penyakit Parkinson, karena menyangkut pengelolaan dan pengobatan selanjutnya. Tidak jarang, penderita tremor esensial pada lansia didiagnosis sebagai penderita Parkinson dan langsung diobati dengan obat-obat Parkinson. Salah satu tanda untuk membedakan satu dengan lainnya adalah bahwa pada penyakit Parkinson, tremor umumnya timbul unilateral (pada satu sisi), sedangkan pada tremor esensial, pada awalnya, tremor bersifat unilateral tetapi segera meluas dengan cepat menjadi bilateral (kedua sisi).

Pengobatannya pun menjadi berbeda. Walaupun tidak memberikan hasil yang memuaskan, terapi medikamentosa untuk tremor esensial dapat menggunakan beta blocker (propranolol, metoprolol, nadolol) dan obat anti kejang (primidone). Sedangkan untuk Parkinsonian, tremor diobati dengan levodopa atau dopamine-like drugs seperti pergolide mesylate, bromocriptine mesylate dan ropinirole. Selain itu dapat juga menggunakan amantadine hydrochloride dan obat antikolinergik. 


(Sumber Bali Post tanggal 12 Desember 2009)

0 comments:

Post a Comment