Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 29, 2015

Lamunan Pekan Biasa XVII

Kamis, 30 Juli 2015

Matius 13:47-53

13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
13:48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti."
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
13:53. Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang disebut mengerti bahkan ahli agama apabila dapat memahami berbagai ajaran dan praktek keagamaan. Dia dapat menjelaskan latar belakang berbagai rumusan dan kebiasaan keagamaan.
  • Tampaknya, orang yang ahli agama biasa dikaitkan dengan berbagai khasanah pengetahuan di masa lalu. Dia dapat mengerti bahkan menguasai bahasa, kebudayaan, dan berbagai paham di masa lampau.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sehebat apapun seseorang menguasai berbagai pengertian masa lampau untuk menjelaskan ajaran dan praktek kebiasaan agama, apabila dia tidak menerima nilai-nilai kemuliaan hidup di balik semua itu, dia bukan orang yang memiliki keahlian sejati yang mengalir dari kedalaman batin yang membuat orang mampu menemukan dan menyajikan nilai-nilai tersebut baik dalam hidup keagamaan masa lampau maupun masa kini. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati nilai-nilai agama secara dinamis dalam penghargaannya pada tradisi dan perkembangannya sesuai dengan situasi hidup dan budaya setempat.
Ah, agama yang benar adalah yang menjaga rumus-rumus dan kebiasaan pendirinya.

0 comments:

Post a Comment