Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 6, 2015

Sabda Hidup



Selasa, 07 Juli 2015
Maria Romero Meneses
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Kej. 32:22-32; Mzm. 17:1,2-3,6-7,8b,15; Mat. 9:32-38. BcO 1Sam. 19:8-10; 20:1-17

Matius 9:32-38:
32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. 33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." 34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." 35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Renungan:
Suatu kali seorang teman yang tinggal di pedalaman bercerita bagaimana mereka mengelola imannya. Tiap kali umat mengadakan pertemuan dan ibadat dipimpin oleh ketua di daerahnya. Imam hanya datang beberapa bulan sekali. Kehadiran imam untuk merayakan ekaristi menjadi berkah bagi umat. Ia pun sangat rindu merayakan ekaristi. Maka ia juga heran dengan orang-orang yang mempunyai banyak kesempatan tapi tidak mengambilnya.
Dalam kisah lain di kota besar ada sebuah paroki dengan jumlah umat yang cukup banyak. Umat jarang sekali bisa bertatap muka secara dekat dengan imamnya. Mereka hanya bertemu kala merayakan ekaristi, walau tetap tidak bisa bertemu muka dekat.
Dua kisah itu memberi gambaran kurangnya imam untuk pelayanan iman umat. Maka marilah kita serukan kata-kata Yesus, "Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (Mat 9:37).

Kontemplasi:
Duduklah di tempat hening. Datanglah kepada Yesus dan mintalah padaNya untuk mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian.

Refleksi:
Bagaimana mengembangkan panggilan imamat?

Doa:
Tuhan semoga banyak remaja dan pemuda tergerak untuk mengikuti panggilan menjadi imamMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan merelakan keluarga atau anak menjadi imamNya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment