Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 20, 2015

Sabda Hidup



Selasa, 21 Juli 2015
St. Laurensius dr Brindisi
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kel. 14:21-15:1; MT Kel. 15:8-9,10,12,17; Mat. 12:46-50. BcO 2Sam. 24:1-25

Matius 12:46-50:
46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. 47 Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." 48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" 49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Renungan:
Keinginan seorang ibu bertemu anaknya dialami oleh bunda Maria. Ia bersama saudara-saudaranya hendak menemui Yesus yang sedang mengajar. Ketika hal itu disampaikan pada Yesus, Yesus menunjuk murid-muridNya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku" (Mat 12:49-50).
Memang terasa kala lagi bekerja kehadiran orang tua dan keluarga menyenangkan. Namun pasti perhatian ke mereka tidak akan seintens kala lagi longgar. Kala lagi berkarya mereka yang mendapat perhatian penuh adalah yang sedang dilayani.
Tampaknya Maria paham dengan sikap Yesus ini. Ia mengerti bahwa anakNya sedang berkarya. Maka ia pun tidak ingin mengganggu pelayanan anakNya. Ia cukup senang sudah bisa menyaksikan karya anaknya. Mari kita pun mendukung mereka yang berkarya dan tidak mengganggu aktivitas mereka. Saatnya akan tiba kala waktu senggang tiba.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan bayangan orang yang kaukasihi sedang berkarya. Lihatlah tanpa mengganggunya.

Refleksi:
Apa supportmu pada karya orang yang kaukasihi?

Doa:
Tuhan semoga aku mampu mendukung karya orang-orang yang kukasihi. Semoga mereka selalu bertumbuh dalam kasih karyaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan hadir mendukung karya orang yang kukasihi tanpa mengganggu mereka. -nasp-

0 comments:

Post a Comment