Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, June 21, 2014

Lamunan Hari Raya



Tubuh Dan Darah Kristus
Minggu, 22 Juni 2014

Yohanes 6:51-58

6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, makan memang merupakan hal yang menjadi kebutuhan amat sangat dasar. Sekalipun memiliki semua hal yang ada di dunia, kalau tidak dapat makan orang dapat amat sangat menderita.
  • Tampaknya, dalam segala peristiwa penting yang membawa kegembiraan khusus orang sesederhanapun dapat mengadakan pesta. Sekalipun akan ada berbagai hiasan, hiburan, hadiah, dan penghormatan apapun, tanpa sajian makanan yang berbeda dengan santapan harian orang belum merasakan adanya pesta.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa makan sejati adalah kesediaan orang untuk terbuka pada orang lain perorangan dan kebersamaan apapun adanya dan keadaannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati batin orang dalam kedalaman batinnya dapat menikmati siapapun martabatnya sebagai manusia karena keyakinan bahwa inilah yang membawa damai sejahtera sejati kehidupan.
Ah, makan itu soal bibir dan lidah.

0 comments:

Post a Comment