Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, June 22, 2014

Sabda Hidup

Senin, 23 Juni 2014
Yosephus Cafasso
warna liturgi Hijau
Bacaan:
2Raj. 17:5-8,13-15a,18; Mzm. 60:3,4-5,12-13; Mat. 7:1-5

Matius 7:1-5:
1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."


Renungan:
Manusia mempunyai kecenderungan atau bahasa positifnya mempunyai kemampuan untuk membela diri. Ia akan berusaha mempertahankan diri bila dipersalahkan. Di sisi lain dorongan membela diri ini mewujud dalam tindakan membalas, menciptakan suasana agar yang menyerangnya terkungkung oleh pandangan negatif. Nama dan kepribadiannya dijelek-jelekkan sedemikian rupa. Semua yang ada dilawannya adalah buruk dan keburukan itu mesti disebarkan. "Engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Mat 7:3).
Kalau tidak hati-hati kita memang akan mudah melihat kekurangan orang lain, walau diri kita sendiri sering lebih buruk. Tidak jarang penglihatan buruk akan orang lain tidak lepas dari pengakuan akan keburukan dirinya sendiri. Misalnya dia yang biasa mencuri menuduh sesamanya sebagai pencuri. Ia yang biasa tidak toleran menuduh sesamanya bertindak berdasarkan SARA. Ia memproyeksikan segala kebiasaan buruknya kepada orang lain demi menjatuhkan sesamanya dan mengankat dirinya sendiri.
 
Kontemplasi:

Pejamkan matamu. Ingatlah ketika anda membicarakan keburukan sesamu, keburukan apa yang kaupancarkan dari penilaian tersebut.

Refleksi:
Keburukan apa yang kaumiliki yang seringkali terlontar pada kata-kata dan tindakan mendiskreditkan sesamamu?

Doa:
Ya Yesus ampunilah aku. Aku seringkali gampang melihat kekurangan sesamaku tanpa berani jujur mengakui kekuranganku sendiri. Amin.

Perutusan:
Aku tidak akan segera menyalahkan dan menyebarkan keburukan sesamaku.

0 comments:

Post a Comment