Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 13, 2014

Lamunan Pekan Suci



Senin, 14 April 2014

Yohanes 12:1-11

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, perhatian kepada kaum miskin telah menjadi utama dalam penghayatan hidup keagamaan apapun sebagai bagian dari sikap kerohanian. Bahkan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara masa kini perhatian pada kaum miskin menjadi pertanda pokok adanya keseriusan perjuangan demi kebaikan umum.
  • Tampaknya, dalam program dan kegiatan apapun orang dan atau kelompok yang baik-baik tidak akan menghambur-hamburkan uang hanya untuk jamuan dan pesta. Orang dan atau kelompok akan selalu menata tata keuangan yang dimiliki agar selalu memperhatikan kepentingan kaum miskin dan kekurangan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa baik dan luhurnya program dan kegiatan tidak ditentukan oleh bentuknya sekalipun itu menghambur-hamburkan beaya amat besar untuk kaum miskin tetapi ditentukan oleh sikap dasar penyelenggaranya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat menghamburkan kekayaan bahkan kehilangan hidup demi yang sungguh menjadi sumber damai sejahtera.
Ah, keluarga uang banyak ya harus untung banyak dan tak boleh malah sengsara.

0 comments:

Post a Comment