Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, April 10, 2014

Sabda Hidup


Jumat, 11 April 2014
Stanislaus
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42

Yohanes 10:31-42:
31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" 33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." 34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah?sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan?, 36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? 37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. 40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." 42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Renungan:
Seseorang bisa ditolak di tempat tertentu, tapi diterima di tempat lain. Kalau dalam istilah politik di masa pemilu ada kantong-kantong suara, dan ada wilayah yang tidak banyak suara pendukung. Pada kantong-kantong itu seseorang diterima, namun di tempat lain belum tentu.
Umumnya orang tidak memelihara bahkan menjauhi yang menolaknya. Ada rasa canggung dan bahkan takut datang ke mereka. Bayangan-bayangan akan penolakan pun sering menggangu dan mengurungkan niat untuk bertandang, walau ada berita bagus yang kita bawa. Namun Yesus tidak begitu. Ia bukan hanya ngopeni yang menerimaNya. Ia mendatangi mereka yang menolaknya dan menyampaikan sekaligus mendatangkan pekerjaan-pekerjaan baik. Resiko penolakan tetap ada tetapi Ia tetap datang. Dan kala tetap ditolak Dia meninggalkan mereka.
Bertemu apalagi berteman dengan mereka yang menyukai memang tidak mudah. Namun kondisi itu tidak perlu menghalangi warta dan pekerjaan baik yang mesti kita sampaikan dan lakukan.

Kontemplasi;
Bayangkan dirimu menemani Yesus memasuki lingkungan yang tidak menerima kalian. Ikuti suasana yang berkembang dan deteksi nyalimu dalam kondisi itu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu berbuat baik di wilayah yang tidak suka dengan dirimu.

Doa:
Tuhan aku ingin berbuat baik. Namun sudilah membantuku mengatasi keraguan dan ketakutan ditolak. Teguhkanlah keyakinanku bahwa Engkau selalu menemaniku. Amin.

Perutusan:
Aku mencoba bertemu dengan yang tidak menyukaiku.

0 comments:

Post a Comment