Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 2, 2014

Sabda Hidup



Kamis, 03April 2014
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47

Yohanes 5:31-47:
31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Renungan:
Suatu kali ada keluarga datang pada seorang ibu yang mengabarkan kematian salah satu anggota keluarganya dan meminta tolong ibu itu untuk memandikan dan merawat jenasahnya. Tanpa pikir panjang ibu itu bergegas melakukan segala sesuatu yang diminta dan diperlukan. Namun ternyata apa yang dilakukan ibu itu dianggap salah. Dalam suatu pertemuan ada kelompok yang mempertanyakan tindakan ibu itu bahkan mengatakan bahwa tindakan ibu itu bisa menghambat yang meninggal untuk masuk surga karena si ibu dan yang meninggal berbeda agama. Ibu itu pun meminta maaf. Walau demikian kelompok itu tdk reda membahasnya sampai akhirnya datang anggota keluarga dan mengatakan, "Ibu ini tidak bersalah dan tidak perlu dipermasalahkan karena bukan inisiatifnya melakukan itu semua. Beliau melakukan itu karena permintaan kami dan itu amanah dari yang meninggal yang minta dirawat oleh ibu ini kala meninggal."
Permintaan maaf si ibu, apalagi pembelaan dirinya, tidak diterima oleh kelompok penentang. Namun kesaksian orang lain (keluarga alm) menghentikan penghakiman kepada ibu tadi.  Mereka diam kala keluarga bersaksi atas tindakan yang dilakukan si ibu.
Kita pun tidak perlu meragukan siapa Yesus itu karena, "Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku" (Yoh 5:37). Apakah kita masih bisa sangsi kalau Bapa sendiri yang bersaksi? Hanya dalam Yesuslah karya Bapa mewujud dan terlaksana, "segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya" (Yoh 5:36).

Kontemplasi:
Duduklah di tempat yang tenang. Rasakan syukurmu mengimani Yesus karena anda mengimani utusan Bapa yang menerima penyerahan segala pekerjaan Bapa dan melaksanakannya.

Refleksi:

Tulislah pengalamanmu mengimani Yesus Kristus dalam kesatuan Gereja Katolik.

Doa:
Yesus Tuhanku, syukur bagiku boleh mengimaniMu dalam kesatuan Gereja Katolik. Ada banyak warisan iman yang kutemukan yang menjadi tanda bahwa Engkau sendiri hadir, mencintai dan menyelamatkan kami. Amin.

Perutusan:
Aku akan mensyukuri kasih Kristus padaku secara pribadi.

0 comments:

Post a Comment