Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, September 1, 2014

AKU PERCAYA AKAN ROH KUDUS

Kelompok "Jagongan Iman" Wilayah Ngireng-ireng, Paroki Ganjuran pada Rabu 27 Agustus 2014 masuk Pertemuan Ketujuh. Jagongan Iman adalah program Domus Pacis untuk mendampingi kaum tua menjadi pewarta iman dalam hidup hariannya. Yang menjadi pegangan iman adalah doa "Aku Percaya" dengan cakrawala yang melandaskan diri pada buku Katekismus Gereja Katolik. Pertemuan ketujuh ini diikuti oleh 24 orang (16 ibu dan 8 bapak) dari 5 Lingkungan: Kepuh, Ngireng-ireng, Cangkring, Warung Pring, dan Tempel. Peserta dari Lingkungan Turi tidak hadir karena harus ikut berlatih kor untuk tugas misa Minggu. Pertemuan ketujuh membicarakan pokok "Aku percaya akan Roh Kudus".

Untuk langkah pertama dalam proses pembicaraan, Rama Bambang meminta para peserta duduk dalam kelompok-kelompok untuk membicarakan soal "Dari rumusan 'Aku percaya akan Roh Kudus' soal atau pertanyaan apa yang dianggap membutuhkan penjelasan?". Terhadap pertanyaan ini muncul beberapa soal:
  • Dari Tritunggal Mahakudus, Allah mana yang paling penting?
  • Dari Tritunggal Mahakudus, mana yang hadir lebih dahulu?
  • Apakah tugas Roh Kudus?
  • Bagaimana cara kerja Roh Kudus?
  • Apakah yang didatangi oleh Roh Kudus hanya orang Katolik?
  • Dalam hal Maria mengandung karena Roh Kudus, bagaimana cara kerja-Nya?
  • Apakah pencobaan hidup datang dari Roh Kudus?
Dari pertanyaan-pertanyaan itu beberapa hal menjadi penyadaran:
  • Yang dipercaya adalah "satu Allah". Orang Kristiani tidak percaya kepada tiga Allah. Maka sebenarnya tidaklah tepat ada istilah "Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus". Yang dipercaya adalah Satu Allah: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Di dalam Katekismus Gereja Katolik no 233 dikatakan "Orang Kristen dibaptis atas "nama" (tunggal) dan bukan atas "nama-nama" (jamak) Bapa, Putera, dan Roh Kudus, karena ada hanya satu Allah, Bapa yang mahakuasa dan Putera-Nya yang tunggal dan Roh Kudus: Tritunggal Mahakudus."
  • Yang berkarya adalah "satu Allah". Pertanyaan mana yang paling penting, dan dalam sejarah mana yang lebih dahulu datang dari ketiga Pribadi, hal ini harus dikaitkan dengan realita Satu Allah. Ketiga pribadi (dalam bahasa Jawa diterjemahkan sebagai jejer atau pelaksanaan peran) adalah Allah yang satu. Roh Kudus bukan datang pada Pentakosta sesudah Paskah, tetapi selalu ada bersama-sama. Bahkan dalam kisah Kitab Suci Roh sudah muncul dalam permulaan penciptaan (lih Kej 1:1-2). 
  • Roh Kudus sebagai pembangkit iman. Untuk memperdalam tugas Roh Kudus yang dipakai sebagai acuan adalah Katekismus Gereja Katolik no. 683: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengaku: `Yesus adalah Tuhan', selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3). Allah mengirim "Roh Putera-Nya dalam hati kita, Roh yang berseru: `Abba, Bapa'" (Gal 4:6). Pengertian iman ini hanya mungkin dalam Roh Kudus. Supaya bisa berhubungan dengan Kristus, lebih dahulu orang harus disentuh oleh Roh Kudus. Ia datang menemui kita dan membangkitkan iman dalam kita. Oleh Sakramen iman pertama, yakni Pembaptisan, kehidupan yang berasal dari Bapa dan yang dianugerahkan kepada kita dalam Putera, dilanjutkan kepada kita, atas cara yang sangat mendalam dan pribadi, di dalam Gereja melalui Roh Kudus:
    "Pembaptisan memberi rahmat kepada kita, supaya kita dilahirkan kembali dalam Allah Bapa oleh Putera dan dalam Roh Kudus. Mereka yang memiliki Roh Allah, dibawa kepada Sabda, artinya kepada Putera; tetapi Putera memperkenalkan mereka kepada Bapa, dan Bapa menganugerahkan kepada mereka kebakaan. Jadi, tidak mungkin melihat Putera Allah tanpa Roh, dan mendekati Bapa tanpa Putera, karena pengetahuan tentang Bapa adalah Putera, dan pengetahuan tentang Allah Putera terjadi dalam Roh Kudus" (Ireneus, dem. 7)."
  • Karya Roh Kudus untuk semua orang. Yang menjadi kunci adalah Kristus sebagai "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Yesus Kristus bukan agama. Kristus adalah kehadiran Allah untuk semua orang yang hanya dapat ditangkap dengan daya Roh. Sentuhan dan panggilan Roh adalah untuk semua orang sehingga bukan hanya untuk Gereja apalagi hanya untuk orang Katolik. Hal ini juga menyaangkut segala pencobaan bahkan penghiburan. Bagi orang beriman segalanya dapat menjadi tanda bimbingan Roh dalam hidup sehari-hari.
  • Peristiwa Maria mengandung karena Roh Kudus. Karya Roh adalah misteri karya ilahi. Gambaran karya Roh yang membuat Maria mengandung tidak dapat digambarkan sebagaimana hubungan suami-istri. Bahkan hubungan seks perempuan dan laki-laki yang mengakibatkan kehamilan pun adalah misteri ilahi, karena ada yang sudah bertahun-tahun bersuami-istri dengan kondisi sehat pun ada yang dapat tidak hamil.

0 comments:

Post a Comment