Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, September 22, 2014

Sabda Hidup

Selasa, 23 September 2014
Peringatan Wajib St. Padre Pio dr Pietrelcina
warna liturgi Putih
Bacaan:
Ams. 21:1-6,10-13; Mzm. 119:1,27,30,34,35,44; Luk. 8:19-21. BcO Tb. 3:7-17

Lukas 8:19-21:
19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. 20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." 21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."

Renungan:
Rasa saya, setiap orang tua pasti rindu pada anakNya, apalagi kepada anak yang merantau dan mengembara. Dalam bayangan saya, sejak berkarya Yesus adalah pribadi pengembara. Ia berjalan dari satu desa ke desa lain menghadirkan Kerajaan Allah. Selama pengembaraanNya tidak diceritakan kapan Ia mampir rumah. Maka layaklah ibu Maria kangen dan ingin menemuinya.
Namun ternyata kerinduan ibu Maria pada Yesus anaknya ini terjawab secara lain. Yesus malah mengatakan, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya" (Luk 8:21). Secara umum jawaban ini akan sangat menyakitkan. Namun kesanku ibu Maria menangkap arti dari jawaban ini dan alasan dari ketidakpulangan Yesus. Ibu Maria melihat dengan jelas bahwa Anaknya bukan lagi miliknya. Ia adalah anak Allah yang mesti menjalankan perutusan BapaNya. Pada diriNya mesti terpancar pada persaudaraan yang terbentuk karena kesetiaan pada kehendak Bapa, bukan sekedar persaudaraan darah. Siapapun yang setia pada kehendak Bapa layak diangkat menjadi saudara Yesus.
 
Kontemplasi:
Coba ikuti kisah dalam Injil Luk. 8:19-21. Rasakan rasa yang berkembang dalam diri ibu Maria.

Refleksi:
Pernahkah anda mengalami pengalaman seperti ibu Maria (bc. Luk. 8:19-21). Apa yang kaulakukan kala (jika) mengalami seperti itu?

Doa:
Tuhan aku sadar kadang butuh kesiapan batin untuk menerima sabdaMu. Semoga aku pun mampu menangkap kata-kataMu seperti ibu Maria. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka luas cakrawalaku sehingga tidak gampang tersulut oleh kata-kata yang tidak mengenakkan karena belum kumengerti artinya.

0 comments:

Post a Comment