Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, February 18, 2015

GAMBARAN BERUBAH


Program Jagongan Iman kelompok Imogiri pada Kamis 12 Februari 2015 memasuki pertemuan ke VII. Pertemuan yang terjadi di rumah keluarga bapak Karyono ini diikuti oleh 16 orang (10 ibu dan 6 bapak) dan 2 orang ibu dari Sleman yang ikut Rama Bambang. Pertemuan ke VII ini membahas pokok Syahadat Iman Katolik tentang Yesus yang telah naik di surga yang "Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati". Terhadap rumusan ini Rama Bambang mengajukan pertanyaan: Apa yang menyentuh lubuk hati? Pertanyaan ini diucapkan beberapa kali pada saat para peserta terdiam dan suasana hening.

Dalam sharing semua yang berbicara memiliki pendapat sama bahwa pokok itu berkaitan dengan hari kiamat. Namun demikian muncul beberapa hal menonjol yang berkaitan dengan gambaran tentang kiamat:
  • Pengadilan akhir bukan hanya untuk yang mati. Ternyata pada hari kiamat masih ada orang-orang yang masih hidup. Padahal dulu dipikirkan bahwa pada kiamat semua orang sudah mati dan kemudian ada pengadilan akhir.
  • Dunia tidak hancur. Rumusan "Dari situ Ia akan datang" memberikan pengertian bahwa Tuhan Yesus turun lagi dari surga dan pengadilan akhir terjadi di dunia. Ini juga mengubah gambaran tentang kiamat yang biasa dimengerti sebagai keadaan kehancuran dunia.
Dua hal yang mengubah gambaran tentang kiamat itu ketika didalam mengingatkan bahwa yang paling pokok dalam beriman adalah menjadi milik Tuhan. Hidup atau mati tidak soal karena yang paling pokok adalah Kristus. Kisah Nabi Elia menjadi rujukan bahwa ada yang di surga dengan raganya. Dalam pendalaman diyakini bahwa pada akhir zaman semua, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, semua mendapatkan tubuh mulia. Di sini buku Katekismus Gereja Katolik (KGK) no. 679 dibacakan dan ulas menjadi terang pembicaraan:

679   Kristus adalah Tuhan kehidupan anadi. Sebagai Penebus dunia, Kristus mempunyai hak penuh untuk mengadili pekerjaan dan hati manusia secara definitif. Ia telah "mendapatkan" hak ini oleh kematian-Nya di salib. Karena itu, Bapa "menyerahkan seluruh pengadilan kepada putera-Nya" (Yoh 5:22)`5. Akan tetapi, Putera tidak datang untuk mengadili, tetapi untuk menyelamatkanlb dan untuk memberikan kehidupan yang ada pads-Nyal'. Barang siapa menolak rahmat dalam kehidupan ini, telah mengadili dirinya sendiril8: Setiap orang menerima ganjaran atau menderita kerugian sesuai dengan pekerjaannyal9; is malahan dapat mengadili dirinya sendiri untuk keabadian, kalau is tidak mau tahu tentang cinta.

0 comments:

Post a Comment