Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 5, 2015

WORKSHOP KESEHATAN LANJUT USIA “MENUJU LANSIA SEHAT DAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN SIKLUS HIDUP”

dari http://www.buk.kemkes.go.id


Jakarta - Kesehatan merupakan milik kita yang paling berharga. Jadi masalah kesehatan merupakan aspek yang sangat penting yang perlu diperhatikan oleh semua orang termasuk para lanjut usia. Salah satu indikator keberhasilan Pembangunan Kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) manusia Indonesia dimana pada RPJMN Depkes, tahun 2014 diharapkan terjadi peningkatan UHH dari 70,6 tahun pada 2010 menjadi 72 tahun pada 2014. Sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup maka akan terjadi perubahan struktur usia penduduk dengan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia.

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni, mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6 persen dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan terus meningkat sehingga pada tahun 2025 diperkirakan mencapai jumlah 36 juta (proyeksi Bappenas).

Demikian sambutan Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik, Suhartati, S.Kp, M.Kes. dalam rangka Workshop Kesehatan Lanjut Usia dengan Tema “ Menuju Lansia Sehat dan Aktif Melalui Pendekatan Siklus Hidup” Tema ini diangkat untuk membuka wawasan kita semua bahwa masa lansia harus dihadapi dengan tetap sehat dan aktif, jadi harus disiapkan sedini mungkin, bukan hanya pencegahan penyakit pada masa pralansia dan masa lansia. Sehat hari ini adalah investasi untuk sehat di masa lansia. Peserta workshop sebanyak 150 orang terdiri dari unsur: Lintas program di lingkungan Kementerian Kesehatan, Lintas sektor terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pengelola program di jajaran Dinkes DKI Jakarta, Dinas Kesehatan di Jabodetabek, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Dokter dan perawat Puskesmas dari DKI dan Jabodetabek, PKK, Organisasi masyarakat yang bergerak dibidang kelanjut usiaan. Acara diadakan pada tanggal 7 Juni 2013 di Jakarta.


Beliau juga mengatakan bahwa pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, stroke, patah tulang akibat osteoporosis, demensia dan lain-lain. Hal ini sangat memberatkan perekonomian baik pada penderita maupun pemerintah karena penyakit tersebut memerlukan pengobatan yang lama dan perlu banyak dana baik untuk terapi dan rehabilitasinya.

Kementerian Kesehatan telah merumuskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dapat menunjang derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia. Program pokok kesehatan menanamkan pola hidup sehat dengan lebih memprioritaskan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), tanpa mengabaikan upaya pengobatan (kuratif) dan rehabilitatif.

Tujuan Program Kesehatan Lanjut Usia adalah meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, aktif, mandiri dan berdaya guna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Sehat dan aktif di usia lanjut mempunyai makna bahwa kita harus meningkatkan derajat kesehatan dari para lanjut usia sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dapat berbagi pengalaman dan pikiran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia. Dengan makin berkembangnya pengetahuan yang mempelajari tentang lanjut usia (ilmu Geriatri) melalui upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif, telah mengupayakan agar para lanjut usia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. Dengan demikian maka aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah upaya pencegahan agar proses menua (degeneratif) dapat di jalani dalam keadaan tetap sehat, sebaliknya yang sudah tua dan mengalami masalah kesehatan perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu mengerjakan kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Pola hidup sehat, untuk menjadi sehat dan aktif di usia lanjut seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki masa usia lanjut. Bahkan sudah harus dimulai semenjak masih dalam kandungan, masa bayi, anak, remaja dan dewasa. Kondisi kesehatan di sepanjang siklus kehidupan manusia sangat menentukan derajat kesehatan pada masa usia lanjut.

Ke depan kita harapkan orientasi program kesehatan adalah menyiapkan generasi saat ini menjadi generasi yang sehat dan tetap sehat sampai memasuki masa usia lanjut. Sehingga memasuki usia lanjut bukan menjadi masalah tapi merupakan suatu anugrah yang patut disyukuri dan dinikmati.

Perlu ditekankan kepada setiap program di setiap kelompok umur bahwa sehat saat ini merupakan investasi untuk menjadi sehat dan tetap aktif sampai memasuki usia lanjut. Dengan pendekatan siklus hidup kita menekankan bahwa upaya kesehatan yang dilakukan oleh setiap kelompok umur hasil akhirnya adalah masyarakat dapat memasuki usia lanjut dalam keadaan sehat, aktif dan mandiri.

Di samping itu para lanjut usia perlu untuk mempertahankan pola hidup sehat yakni dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur, tidak merokok, hindari faktor resiko penyakit degeneratif, memeriksakan kesehatan secara teratur, terus menyalurkan hobby dan kebiasaan yang bermanfaat, serta tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal-hal tersebut perlu terus diperhatikan dan disosialisasikan kepada masyarakat baik kepada lanjut usia maupun yang masih berusia muda.

Upaya untuk menuju lanjut usia sehat dan aktif harus sudah dimulai sedini mungkin dengan pendekatan siklus hidup sesuai dengan 5 fase kehidupan yaitu : fase konsepsi, fase bayi dan anak, fase remaja, fase dewasa dan fase lansia. Setiap tahap kehidupan mempunyai upaya pendekatan yang berbeda-beda untuk mencapai derjat kesehatan yang oprtimal pada fase tersebut dan menyiapkan kesehatan untuk fase berikutnya sampai menjadi lanjut usia. Untuk itu diperlukan upaya promotif, preventif serta memberikan pelayanan kesehatan yang optimal sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif terhadap semua fase kehidupan masyarakat sampai memasuki lanjut usia.

Untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak yaitu dokter, perawat, perusahaan obat, pemerintah dan masyarakat, dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan para lanjut usia.
Selaku provider dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat . Untuk itu mutu dan kompetensi pemberi pelayanan kesehatan penting untuk diperhatikan dan terus ditingkatkan. Dengan semangat Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2013 mari kita wujudkan Lanjut Usia Sehat dan Aktif melalui Pendekatan Siklus Hidup.

Dalam Workshop tersebut hadir lansia yang aktif di Indonesia yaitu ibu Hj. BRA Mooryati Soedibyo, beliau sebagai Ketua Lansia Nasional. Di usianya yang menginjak angka 85 tahun, beliau merasa sangat bahagia dengan adanya kegiatan yang bisa dilakukan karena lansia yang selalu berpikir dan tidak terlalu banyak diam di rumah atau tidak hanya tidur saja, maka lansia akan menjadi kuat. Sebaiknya lansia membuat kegiatan berupa bisnis, sosial, budaya, keagamaan, masuk organisasi.

Sebagai lansia, sebaiknya jangan mendapatkan perlakuan yang terlalu memanjakan. Lansia yang sudah aktif menyiapkan diri untuk tetap sehat sejak muda akan lebih sehat. Perlakuan yang terlalu memanjakan dari orang sekitar justru akan membuat lansia menjadi kurang bergerak dan kurang mandiri. "Berikan kasih sayang pada lansia, jangan hanya sekadar dukungan finansial. Lansia membutuhkan lebih dari itu”. Sehingga nantinya masyarakat mau memandang lansia sebagai sosok yang berpotensi. Lansia tidak harus dirumah saja, Lansia jangan cuma disuruh makan, tidur, dan ‘dolan-dolan’ (main-main) sama cucu. Meski tak lagi mengisi hari-harinya dengan pekerjaan tetap lansia sebaiknya jangan berdiam diri, isilah waktu untuk hal-hal yang lebih produktif.

**Berita ini disiarkan oleh Subbagian Hubungan Masyarakat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon 021-5277734 atau alamat e-mail: humas.buk@gmail.com

0 comments:

Post a Comment