Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, February 11, 2015

Lamunan Pekan Biasa V



Kamis, 12 Februari 2015

Markus 7:24-30

7:24. Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dengan berbagai penegakan perlindungan atas kehidupan manusia, hak asasi manusia mendapatkan perlindungan hukum baik secara nasional maupun internasional. Orang tidak boleh didiskriminasi dan dihina karena perbedaan suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
  • Tampaknya, orang yang direndahkan karena perbedaan SARA dapat mengajukan tuntutan. Bahkan pada zaman dahulu penghinaan itu dapat menggerakkan kelompok terhina membalas dan melakukan kekerasan pada kelompok penghina.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata orang justru harus merelakan diri terhina serendah-rendahnya kalau hal ini justru membawa damai dan sejahtera orang lain yang papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak ingat lagi akan martabat kemanuniaannya kalau sedang berjuang bagi keselamatan orang lain yang sedang mengalami penderitaan.
Ah, hanya orang tak normal yang mau direndahkan.

0 comments:

Post a Comment