Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, February 7, 2015

Sabda Hidup


Minggu, 08 Februari2015
Hari Minggu Biasa V
warna liturgi Hijau 
Bacaan:
Ayb. 7:1-4,6-7; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; 1Kor. 9:16-19,22-23; Mrk. 1:29-39 BcO 1Kor. 1:1-17

Markus 1:29-39:
29Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.30Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.31Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.32Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.33Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.34Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.35Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.36Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;37waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."38Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."39Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan:
"Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka" (Mrk 1:31). Yesus memegang tangan mertua Simon dan membangunkannya. Perempuan itu pun sembuh dari demamnya dan kemudian melayani Yesus dan para muridNya.Tangan Yesus mengalirkan kuasa penyembuhan pada si ibu.
Kita dianugerahi dua tangan. Tangan kita ini adalah berkat bagi diri kita sendiri dan juga bagi mereka yang memerlukan. Hampir sebagian besar kegiatan hidup kita memerlukan tangan kita. Makan, menulis, membaca dll kita membutuhkan tangan. Bahkan kala kita berjalan pun tangan kita dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan langkah kita. Tangan kita pun terulur ketika menolong orang yang sedang jatuh.
Kita pantas bersyukur atas anugerah tangan yang kita miliki. Mari jadikan tangan kita sebagai berkat baik bagi diri kita maupun sesama kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah dalam bayanganmu kehadiran dua tangan dalam tubuhmu. Rasakan perannya dalam hidupmu.

Refleksi:
Apa syukurmu atas tangan yang kaumiliki?

Doa:
Tuhan, terima kasih atas anugerah tangan yang telah Kauberikan kepadaku. Semoga tangan-tanganku pun menjadi saluran berkatMu bagi sesamaku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menggunakan tanganku sebagai saluran berkat Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment